Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMA di Depok Sebut Kurikulum Merdeka Bantu Siswa Temukan Keahlian dan Bakat

Kompas.com - 15/02/2022, 20:41 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Khairunnisa Illona Yulianto, siswa kelas 10 SMA Muhammadiyah 4 Depok menyambut baik peluncuran Kurikulum Merdeka.

Menurut dia, Kurikulum Merdeka dapat membantu siswa dalam memilih pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

"Menurut saya itu bagus, karena siswa dapat memilih pelajaran yang dia sukai atau minati dan siswa tidak dipaksa untuk memahami pelajaran yang tidak dia minati," kata Khairunnisa saat dihubungi, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Selamat Datang Kurikulum Merdeka, Sayonara KKM

Selain itu, Khairunnisa mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka juga dapat membantu siswa menemukan keahlian dan bakatnya.

"Saya harap dengan adanya kurikulum baru, bisa membantu para pelajar untuk menemukan keahliannya masing-masing. Sehingga dia (siswa) dapat meraih apa yang diinginkan tanpa adanya rasa takut untuk mencoba dan malu dengan pelajar yang lain serta bisa fokus dengan apa yang disukai," ujar Khairunnisa.

Dikatakan Khairunnisa, pada kurikulum 2013, siswa dihadapkan dengan pilihan penjurusan IPA dan IPS. Menurut dia, tak sedikit siswa yang akhirnya merasa salah jurusan lantaran mereka sulit menyerap pelajaran.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Sekolah-sekolah di Pelosok Semangat Sambut Tantangan Kurikulum Merdeka

"Kurikulum sebelumnya juga sudah bagus tetapi, kemungkinan masih banyak murid yang tidak bisa mencakup semua pelajaran," ucapnya.

Selain itu, khairunnisa juga mengatakan bahwa keahlian pelajar SMA selalu diragukan, tidak seperti pelajar SMK.

"Pelajar SMK yang selalu disebut pelajar siap pakai, sedangkan pelajar SMA pelajar yang belum mempunyai keahlian ataupun harus kuliah terlebih dahulu," ujar Khairunnisa.

Senada dengan Khairunnisa, Rahardian, siswa kelas 11 menyebutkan bahwa Kurikulum Merdeka berdampak positif bagi siswa untuk mengasah bakat sebelum menuju dunia kerja.

"Kurikulum Merdeka lebih simpel karena langsung mengasah minat bakat dan bisa lanjut ke bidang pekerjaan yang sudah ada pengetahuan tentang di minat dan bakat bidangnya, terus bisa lebih bebas berinovasi dalam pembelajaran," kata Rahardian.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim secara resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai nama baru Kurikulum Prototipe pada Jumat (11/2/2022).

Nadiem menuturkan, Kurikulum Merdeka akan mulai diluncurkan di sekolah-sekolah lain selain sekolah penggerak.

Meski demikian, dia menyebut sekolah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap atau sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah.

Lebih lanjut, menurut Nadiem, implementasi kurikulum ini tidak akan dipaksakan atau diwajibkan. Kurikulum Merdeka bersifat opsional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com