JAKARTA, KOMPAS.com - Kalijodo dulunya dikenal sebagai salah satu tempat prostitusi dan hiburan malam di Jakarta. Namun enam tahun lalu di bulan Februari, wajah Kalijodo berubah 180 derajat.
Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, membongkar bangunan di Kalijodo yang setiap harinya dijadikan tempat prostitusi.
Berawal dari kecelakaan mobil
Namun siapa sangka, wajah hitam Kalijodo kini berubah. Tak ada yang menyangka bahwa sebuah insiden kecelakaan bisa berujung pada penggusuran kawasan tersebut.
Baca juga: Menengok Kondisi RTH Kalijodo yang Tak Terawat
Kalijodo berubah dalam 20 hari setelah kecelakaan Toyota Fortuner yang dikemudikan Riki Agung pada Senin (8/2/2016) pagi.
Di balik kemudi, mata Riki Agung Pratama (24) sudah tak sanggup lagi melihat dengan jelas. Riki terlelap. Sementara itu, mobil berisi sembilan orang yang dikemudikannya tersebut terus melaju menembus dinginnya udara pagi dengan kecepatan sekitar 100 kilometer per jam.
Hingga persis di KM 15 Jalan Daan Mogot arah Tangerang, mobil berwarna hitam jenis SUV itu menabrak sepeda motor di depannya. Riki langsung terbangun. Maksud hati menginjak rem, ia malah menginjak pedal gas.
Ia tak bisa megendalikan mobilnya yang oleng ke kiri dan menabrak marka jalan. Mobil itu terpelanting ke tengah jalan. Empat orang tewas dan tujuh orang lainnya, termasuk Riki luka berat.
Dua orang yang meninggal adalah pengendara sepeda motor, sisanya adalah penumpang di dalam mobil. Kecelakaan itu terjadi tepat pada Tahun Baru Imlek. Setelah diusut, Riki diketahui dalam kondisi tidak siap menyetir mobil.
Baca juga: Razia Indekos di Kalijodo, Satpol PP Ingin Cegah Tindak Asusila dan Terorisme
Mahasiswa perguruan tinggi swasta itu baru saja menenggak 10 gelas minuman keras di lokalisasi Kalijodo. Dari situlah, keberadaan lokalisasi Kalijodo mulai dipermasalahkan kembali.
Keeseokan harinya, Selasa (9/2/2016), peristiwa ini sampai ke telinga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kala itu masih aktif menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ahok menyoroti lokalisasi Kalijodo yang merupakan lokasi tempat Rikki minum minuman keras tersebut.
Dengan tegas, Ahok menyatakan keinginannya untuk "membersihkan" kawasan Kalijodo. Ia menilai lokalisasi di Kalijodo tak bermanfaat, atau lebih banyak memberikan dampak buruk.
Pemprov DKI yang dibantu TNI-Polri kemudian membongkar Kalijodo dengan alat berat pada 29 Februar 2016.
Baca juga: Sejumlah Pemilik Indekos Tak Berizin Ikuti Sidang Yustisi di Kalijodo
Pagi itu di Kalijodo, terasa berbeda. Sejumlah aparat kepolisian dan TNI berseragam lengkap berjaga di sana. Kehidupan Kalijodo yang biasanya baru "tidur" saat pagi hari, kini terasa hiruk-pikuk.
Namun, bukan suara musik yang terdengar pagi itu, melainkan suara mesin alat berat yang siap menghancurkan bangunan di sana satu per satu. Kalijodo tengah menatap wajah barunya.
Alat berat itu mulai bergerak perlahan masuk ke dalam kawasan Kalijodo. Alat berat tersebut sudah disiapkan di sejumlah tempat sejak sebelum pagi. Kalijodo pun tak lagi sama. Bangunan porak-poranda.
Namun, di tengah penggusuran pagi itu, ada beberapa kepala keluarga yang masih bertahan. Mereka bersikeras untuk tak meninggalkan rumah yang sudah dihuni puluhan tahun itu.
Menghadapi warga yang masih bertahan ini, pihak kepolisian beserta Pemprov DKI Jakarta mencoba negosiasi. Perlahan tapi pasti, para kepala keluarga mulai meninggalkan rumah mereka.
Dengan berat hati, mereka pun angkat kaki dari puing-puing bangunan yang tersisa di Kalijodo.
Baca juga: Sempat Tidak Terawat, Bagaimana Kondisi Kalijodo Kini?
Setelah semua bangunan di Kalijodo rata dengan tanah, Ahok menargetkan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di Kalijodo. Ahok pun meresmikan RPTRA Kalijodo pada 22 Februadi 2017.
Di sana terdapat berbagai fasilitas publik yang bisa dimanfaatkan bersama oleh warga. Di antaranya adalah lapangan futsal, amfiteater, dan taman bermain anak-anak.
Selain itu ada arena skate park dan BMX. Adapun fasilitas lain yang disediakan ialah mushala, warung kecil hingga toilet ber-AC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.