JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta disebut telah melewati puncak gelombang Omicron. Hal itu ditandai dengan menurunnya jumlah kasus harian di ibu kota.
Tercatat kasus harian di jakarta telah mencapai angka 15.825 pada 6 Februari. Angka itu merupakan jumlah kasus harian tertinggi Jakarta di masa pandemi Covid-19. Jumlahnya pun melebihi puncak kasus saat gelombang Delta.
Kini kasus harian mulai turun ke angka 10.000. Pada Selasa (15/2/2022), kasus harian turun ke angka 9.482.
Baca juga: Epidemiolog Prediksi Puncak Omicron Tetap Terjadi Akhir Februari 2022
”Menteri Kesehatan memberikan sinyal Jakarta sudah melewati masa titik puncaknya. Sekarang, sudah akan mulai melandai,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji, di Kantor DPRD DKI Jakarta, dikutip dari Kompas.id, Selasa (15/2/2022).
Pria yang sebelumnya menjabat Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan itu juga menyoroti keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit yang mengindikasikan keparahan penyakit.
Pemprov DKI Jakarta melaporkan, BOR di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 per Minggu (13/2) mencapai 59 persen atau 3.964 kasur dari total 6.697 kasur yang tersedia. Lalu, angka keterisian tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) mencapai 46 persen karena 402 kasur dari total 875 kasus yang tersedia terisi.
Pada akhir Mei 2021, saat kasus aktif positif Covid-19 di Jakarta di atas 10.000, BOR pernah menyentuh 78 persen dengan 5.752 kasur dari 7.341 kasur yang terisi. BOR ICU juga pernah menyentuh 71 persen karena 773 dari total 1.086 kasur terisi.
Baca juga: Wali Kota Jakarta Utara: Penyebaran Omicron Sangat Cepat, Harus Segera Diputus
”(Sekarang) ternyata BOR-nya kecil, tingkat kematian juga kecil. Semuanya itu masih terkendali, tidak seperti waktu kasus Delta,” ujar Isnawa.
Meski demikian, Pemerintah Provinsi DKI masih akan mengantisipasi penambahan kasus positif dengan menyediakan lokasi isolasi terkendali (isoter) untuk pasien positif tanpa gejala.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov menyediakan enam lokasi isoter. Lokasinya adalah di Cik’s Mansion di Jakarta Pusat, Graha Wisata Ragunan di Jakarta Selatan, dan Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.
Lalu, Masjid Raya KH Hasyim Ashari di Jakarta Barat, Wisma Adhyaksa Puri Loka di Jakarta Timur, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Jakarta Selatan.
Selain lokasi itu, tempat lain seperti rumah susun (rusun) atau Gelanggang Remaja (GOR) yang kosong juga bisa digunakan untuk lokasi isoter. Lokasi isoter bisa dimanfaatkan warga, terutama dari kalangan ekonomi kurang mampu.
”Kami berharap tempat yang disediakan tidak digunakan. Mudah-mudahan kasus menurun,” kata Riza.
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul Jakarta Lewati Puncak Gelombang Omicron
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.