JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah mengambil proyektil peluru yang bersarang di perut Fadillah Rafi (19), korban peluru nyasar di Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kendati demikian hingga kini polisi belum juga mengungkap siapa yang menembakkan peluru nyasar itu.
Kuasa hukum Rafi, Rusdianto, mengatakan, sedianya kliennya telah membuat laporan ke Mapolda Metro Jaya. Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/748/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya pada 11 Februari 2022.
"Polisi memang saat itu jemput bola ke RSCM. Dia hubungi dokter, ambil proyektil," tutur Rusdianto.
Rusdianto pun mendesak polisi agar segera mengungkap siapa yang menembakkan peluru nyasar yang bersarang di perut Rafi, sebab proyektil sudah dikantongi.
"Siapa pelakunya kami belum jelas, bagaimana terjadi kondisi di lapangan juga tidak jelas. Proses penanganan sangat lamban," ujar Rusdianto.
"Tentunya hal ini berbeda ketika pihak kepolisian kena begal. Itu malamnya sudah bisa ditangkap pelakunya. Ini sudah hampir 1 minggu dan korban masih tidak sadar diri," kata dia.
Rusdianto mengatakan, korban merupakan tulang punggung keluarga.
"Korban dari keluarga tidak mampu. Ayahnya sakit, dan dia (Rafi) tulang punggung keluarga," tutur Rusdianto.
Operasi terhadap Rafi sudah dilakukan dan biayanya sudah hampir ratusan juta rupiah. Rusdianto pun menduga, peluru yang masuk ke tubuh Rafi berasal dari senjata aparat.
Baca juga: Pemuda Diduga Terkena Peluru Nyasar Aparat di Kramatjati, Polisi Dinilai Lamban Bertindak
"Cuma kami enggak tahu secara detail. Tawurannya gimana, berapa orangnya. Terus kenapa dia bisa melepaskan peluru itu. Apakah itu sudah sesuai SOP, apa bentuk kelalaian? Saya nggak tahu. Informasi yang masuk, itu sifatnya peluru pantulan. Dugaannya itu," kata Rusdianto.
Terkait kepemilikan senjata api, menurut Rusdianto, itu bukan hal yang sulit untuk diidentifikasi.
"Karena kita bisa memetakan siapa orang yang mempunyai kepentingan, yang memegang senjata, apalagi itu institusi negara. Toh proyektil sudah diambil, tinggal dicocokkan to?" tutur Rusdianto.
Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan insiden dugaan peluru nyasar yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak.
Namun, Zulpan tidak menjelaskan secara terperinci perihal laporan tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa saat ini penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya sedang menyelidiki dan mendalami kasus tersebut.
Baca juga: Pemuda Kena Peluru Nyasar di Kramatjati, Tertembak Saat Ada Tawuran, Peluru Masuk ke Usus
"Masih lidik, ditangani Ditreskrimum," kata Zulpan, Kamis kemarin.
Adapun kejadian tersebut bermula saat Rafi hendak pulang seusai membeli kopi pada Jumat (11/2/2022) dini hari.
Di tengah jalan, tepatnya di depan gedung Jasa Marga, Dukuh, ada tawuran. Rafi pun menghentikan laju motornya dan menepi. Namun, ia tiba-tiba terkena peluru nyasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.