JAKARTA, KOMPAS.com - Apartemen Kalibata City di Kalibata, Jakarta Selatan, kerap menjadi tempat bagi sejumlah peristiwa tragis.
Sejumlah kasus kriminal pernah terjadi di apartemen tersebut seperti kasus pembunuhan dengan mutilasi dan prostitusi anak.
Terbaru, seorang model majalah dewasa Novi Amelia tewas usai loncat dari lantai 8 apartemen Kalibata City pada Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Setelah Insiden Novi Amelia Bunuh Diri, Pengelola Apartemen Kalibata City Gencarkan Patroli
Kompas.com merangkum sejumlah peristiwa tragis yang terjadi di Apartemen Kalibata City. Berikut paparannya:
Kasus pembunuhan ini terjadi pada 2013 silam. Korban adalah seorang wanita bernama Holly Anggela Hayu. Korban sempat dianiaya beberapa orang hingga mengalami luka parah di kamarnya lantai 9 Tower Ebony pada 30 September 2013.
Kompas.com (1/10/2013) memberitakan, kasus ini juga diwarnai dengan aksi loncat seorang pria dari kamar tersebut hingga akhirnya meninggal.
Pria itu diketahui sempat menganiaya korban. Holly diketahui merupakan simpanan dan istri siri pejabat BPK Gatot Supiartono yang saat itu menjabat Auditor Utama.
Seiring berjalannya waktu, Holly merupakan korban pembunuhan yang direncanakan sendiri oleh Gatot. Gatot akhirnya divonis sembilan tahun penjara oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2014).
Pandemi Covid-19 yang melumpuhkan industri hiburan malam turut berdampak pada distribusi obat psikotropika.
Baca juga: Perempuan Bunuh Diri di Apartemen Kalibata City adalah Model Novi Amelia
Buktinya, pada 6 Juli 2020 Polda Metro Jaya menangkap pengedar pil psikotropika di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, yang menganggur selama pandemi.
Dikutip dari Harian Kompas, 16 Juli 2020, sebanyak 20.500 butir pil disita, yang terdiri atas 15.000 butir ekstasi dan 5.500 butir happy five.
Polisi menangkap TI alias II setelah menerima informasi soal penyalahgunaan narkotika di Apartemen Kalibata City pada Senin (6/7/2020), dua unit apartemen diperiksa. Pil-pil tersebut disimpan di dalam koper.
Biasanya, pil-pil itu diedarkan di sejumlah tempat hiburan malam di Jakarta. Tersangka biasa menjual ekstasi Rp 250.000 per butir dan happy five Rp 200.000 per butir. Namun, sejak tempat hiburan ditutup, pil-pil tersebut lebih lama disimpan.
Pada September 2019, masyarakat dikejutkan dengan kasus mutilasi di Kalibata City. Polisi mengungkap motif sepasang kekasih, DAF (26) dan LAS (27) melakukan pembunuhan keji terhadap Rinaldi Harley Wismanu (32) yang kemudian dimutilas.
Baca juga: Prostitusi Online Anak di Bawah Umur Terungkap di Kalibata City, Ini Tanggapan Pengelola
Berdasarkan pemeriksaan, kedua pelaku mengaku ingin menguasai harta korban. Pembunuhan dan mutilasi korban dilakukan di salah satu unit apartemen kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Potongan tubuh korban kemudian dibawa ke apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
LAS dan Rinaldi awalnya berkenalan lewat aplikasi kencan online Tinder, kemudian bertemu beberapa kali. Komunikasi dilanjutkan menggunakan aplikasi Whatsapp.
Rinaldi dan LAS kemudian membuat janji bertemu di apartemen di Pasar Baru. Mereka sepakat untuk menyewa apartemen dari tanggal 7-12 September 2020.
“Kedatangan korban (Rinaldi) dan saudara LAS awalnya sempat berbincang dan berhubungan. Nah ketika berhubungan itulah, DAF keluar. Mereka sudah siapkan batu bata. Langsung dipukulkan ke kepala sebanyak tiga kali dan melakukan penusukan sebanyak tujuh kali,” ujar Kapolda Metro Jaya saat itu, Irjen Nana Sudjana.
Mereka yang saat itu panik dan kesulitan untuk membuang jasad korban secara utuh akhirnya mengambil jalan pintas untuk memutilasi.
Praktik prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur di Apartemen Kalibata City itu diungkap Polres Metro Jakarta Selatan pada Oktober 2021
Baca juga: Prostitusi Anak di Apartemen Kalibata City, Korban Dipacari lalu Dijual ke Pria Hidung Belang
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, kasus prostitusi tersebut terungkap saat polisi melakukan penyelidikan atas adanya laporan anak hilang dari salah satu orangtua korban.
Salah satu orang tua korban melaporkan anaknya sudah tak pulang selama dua minggu. Selama satu minggu, orang tua korban mencari anaknya ke tetangga dan kawan-kawan tetapi tak kunjung ditemukan.
“Kemudian dilakukan penyelidikan dan ternyata anak tersebut menjadi korban prostitusi online atau eksploitasi secara seksual maupun ekonomis sebagai seorang anak. Di situ kami menemukan dia bersama beberapa laki-laki ini,” ujar Azis
Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Prostitusi Anak di Apartemen Kalibata City, Lima Orang Ditangkap
Polisi menangkap lima orang yang terlibat dalam prostitusi anak di bawah umur itu. Ada dua gadis di bawah umur yang ditemukan polisi di lokasi itu, yaitu ZR (16) dan RCL (16).
"Ternyata laki-laki ini bertindak sebagai muncikari dan menjajakan kedua anak tersebut melalui aplikasi Mi Chat," kata Azis.
Model Linda Astuti atau yang biasa dikenal Novi Amelia ditemukan tewas diduga bunuh diri dari lantai 8 apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (16/2/2022) pagi.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengonfirmasi mengenai hal tersebut.
"Kalau faktor penyebabnya, dia loncat dari lantai 8. Ya kita menduga bahwa yang bersangkutan bunuh diri dengan cara meloncat dari balkon lantai 8," ujar Budhi saat dihubungi wartawan, Rabu (16/2/2022).
"Kemudian jatuh, mengenai mobil yang parkir di bawah itu, kemudian jatuh ke lantai dalam kondisi telentang," ucap Budhi melanjutkan soal kronologi singkat.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak situs web Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.