Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Pertama Kali Melihat Proyek "Kilat" Sirkuit Formula E di Ancol

Kompas.com - 21/02/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

EKSKLUSIF di Program AIMAN, KompasTV, saya tayangkan bagaimana saya masuk dan melihat pertama kali pembangunan Sirkuit Formula E, di kawasan timur Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, di bekas pusat perbelanjaan di kawasan ini.

Setidaknya ada dua pro-kontra dari pelaksanaan Formula E. Pertama adalah pembangunan sirkuit-nya yang 'kilat' dalam waktu 3 bulan, dan kedua adalah biaya komitmen (commitment fee) sebesar Rp 560 miliar.

Mungkinkah Formula E tetap digelar pada 4 Juni 2022 mendatang?

Melihat lahan Formula E

Saya masuk bukan tanpa kesulitan. Beberapa kali saya mencoba menghubungi pihak yang bertanggung jawab atas proyek sirkuit Formula E, yakni PT Jakarta Propertindo alias Jakpro, BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, namun gagal alias tak diberi izin.

Akhirnya saya berhasil masuk eksklusif, bersamaan dengan kunjungan DPRD DKI Jakarta ke lokasi.

Saya melihat bagaimana proses ini dikerjakan, ada begitu banyak pekerja yang sigap di lahan seluas sekitar 40 hektar ini di kawasan Ancol Taman Impian.

Yang menarik perhatian saya adalah, di bagian tengah sirkuit tampak jelas bangunan megah Jakarta International Stadium (JIS) yang proses pembangunannya hampir rampung.

Pekerja tengah menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan. Saya baru mengetahui pula, bahwa sirkuit Formula E ini sebagian berdiri di bekas Sirkuit Ancol yang pernah dibangun tahun 1970-an.

Tentu ini sudah layak secara kontur tanah, sehingga hanya diperlukan sedikit sentuhan untuk menggarapnya.

Tapi perhatian saya tertuju pada bagian paling timur dari rencana pembangunan sirkuit, yakni bekas tempat pembuangan lumpur hasil pengerukan sungai dan waduk di Jakarta.

Bagian ini memenuhi sebagian kecil lahan yang akan digunakan sebagai sirkuit.

Hasil penelusuran saya terhadap lahan yang akan dijadikan Formula E di Ancol, lengkap akan tayang di Program AIMAN, Senin, 21 Februari 2022 pukul 20.30 WIB, di Kompas TV.

Lahan rawa, tak yakin sirkuit selesai 3 bulan?

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, Pandapotan Sinaga kepada saya merasa tidak yakin sirkuit akan jadi dalam waktu tiga bulan.

"Saya orang di bidang konstruksi, saya semakin tidak yakin bahwa sirkuit ini akan jadi. Perlu pengerasan di bagian rawa yang jadi tempat buangan lumpur, sulit untuk jadi dalam 3 bulan!" ujar dia.

Sementara itu sebaliknya, Direktur Jakpro yang juga Vice Managing Director Formula E, Gunung Kartiko mengungkapkan keyakinannya.

Optimisme proyek "kilat"?

Gunung Kartiko membenarkan bahwa sebagian lokasi sirkuit Formula E yang sedang dibangun dulunya adalah area rawa-rawa, kontur tanahnya lembek dan tidak rata.

Namun, menurut Gunung, sirkuit Formula E di Ancol tersebut akan memenuhi standar kualifikasi sirkuit Formula E Internasional dari Federasi Otomotif Internasional (FIA).

Tim FIA akan memonitor pengerjaan sirkuit secara langsung ke Jakarta, agar lintasan yang dikerjakan memenuhi standar kualifikasi balapan Formula E.

"Mereka sangat detail sekali soal sirkuit ini dan nanti setelah sirkuit selesai, itu juga ada homologasi (pengesahan yang bersifat persetujuan)," kata Gunung seperti di kutip dari Antara, 29 Desember 2021 lalu.

Gaduh Rp 560 miliar biaya komitmen Formula E

Lalu bagaimana dengan masalah biaya komitmen Rp 560 Miliar?

KPK tengah menyelidiki terkait dugaan penyalahgunaan uang yang bersumber dari APBD DKI Jakarta ini.

"Alasan-alasan kenapa Pemprov DKI membayar sekian-sekian dan transfernya ke mana, apakah ke pihak-pihak yang betul-betul punya kewenangan, misalnya pemilik hak atas Formula E dan seterusnya," kata Pimpinan KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Lebih lanjut, Alex menjelaskan soal penyelidikan terkait biaya komitmen Formula E ini.

"Ini kan masih dalam proses penyelidikan, kami juga masih belum mendapatkan perkembangan sejauh mana proses penyelidikan itu dilakukan oleh teman-teman lidik (penyelidik). Tentu saja, informasi-informasi itu yang nanti akan didalami oleh penyelidik," tutur dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga menanggapi soal commitment fee untuk acara balap mobil listrik Formula E di Jakarta yang lebih mahal ketimbang di Montreal, Kanada.

Riza mengatakan, besaran commitment fee Formula E memang berbeda-beda, tergantung negara penyelenggara.

"Kami ada perbedaan commitment fee antara Asia dan Eropa, kami mengikuti aturan dan ketentuan yang ada dari Formula E," kata Riza di kantor DPW PPP DKI Jakarta, Minggu (19/9/2021) lalu.

Pembalap senior yang juga ikut menjadi Ketua Dewan Pengarah (Steering Committee), Formula E, Tinton Soeprapto yang saya wawancara mengungkapkan soal biaya ratusan miliar rupiah ini.

"Ini kan uang jaminan, di semua race ada! Dan ini jaminan untuk mereka, mereka kan sudah buat komitmen kalender (pelaksanaan), nanti kalau dari kita enggak jadi, apa pegangan mereka?" kata Tinton di program AIMAN, Kompas TV.

Tinton juga menyebut, uang ini tidak hilang, melainkan akan dipakai untuk kebutuhan pertandingan.

Terlepas dari pro dan kontra yang terjadi, memang menarik untuk mencermati pelaksanaan Formula E yang rencananya pada 4 Juni 2022 nanti.

Bukan hanya sekadar race dari sisi otomotif, tapi race (pertarungan) di sisi politik juga kental mewarnai kontroversinya.

Saya Aiman Witjaksono...

Salam!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com