JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cipayung, Jakarta Timur, menjawab isu terkait tudingan akun Tiktok @tirtasiregar yang menyebut seorang pasien sengaja diperlakukan sebagai penderita Covid-19 atau "di-Covid-kan" oleh pihak RSUD.
Direktur RSUD Cipayung Ekonugroho Budhi Prasetyo mengatakan, pasien yang dituduh di-Covid-kan berinisial M (64), dia melakukan pemeriksaan sesuai dengan kondisi kesehatan saat itu.
Menurut Ekonugroho, pasien tidak di-Covid-kan, tetapi diminta tes rapid antigen ulang sekaligus pemeriksaan PCR.
"Berdasarkan pemeriksaan dokter, mempertimbangkan kondisi pasien saat itu, dengan perjalanan sakit yang telah satu minggu, ditambah lagi pasien yang berusia lanjut serta mempunyai penyakit komorbid hipertensi dan asma, maka dokter merencanakan untuk melakukan pemeriksaan dengan rapid antigen ulang sekaligus akan dilakukan pemeriksaan PCR. Hal ini semata-mata agar pasien mendapat penanganan yang sesuai dengan jenis sakit dan kebutuhan pengobatannya," kata Ekonugroho dalam keterangan tertulis, Senin (21/2/2022).
Baca juga: 5 Jawaban Ilmiah untuk Menangkal Konspirasi Dicovidkan
Eko mengatakan, pemeriksaan ulang antigen dan PCR untuk memastikan tempat perawatan sesuai kondisi pasien dan tidak bercampur dengan pasien yang tidak terpapar Covid-19.
Keluarga pasien kemudian diminta persetujuan tertulis tentang rencana pemeriksaan dan penempatan sementara pasien Covid-19 sebelum dipastikan menderita Covid-19.
"Keluarga menganggap bahwa prosedur tersebut sebagai ‘meng-Covid-kan’ pasien. Keluarga menolak mengikuti rencana penanganan pasien dan selanjutnya membawa pulang pasien," ucap Ekonugroho.
Sebelumnya, akun Tiktok @tirtasiregar memberikan keterangan dalam sebuah video bahwa ibunya sengaja di-Covid-kan. Padahal, menurut @tirtasiregar, ibunya sudah melakukan tes antigen dan dinyatakan negatif lima hari sebelum pemeriksaan di RSUD Cipayung berlangsung.
Baca juga: Teori Konspirasi Chemtrails Picu Omicron, Ini 3 Fakta yang Harus Diketahui
"Saya bawa ibu saya ke RSUD Cipayung, saya diminta tandatangan bersedia dicovidkan, walaupun hasilnya negatif.
Saya kenapa gitu langsung saya tolak "enak saja ibu saya mau dicovidkan" karena lima hari sebelum ke RSUD sebelumnya di Rumah Sakit Tugu Ibu ada hasil tes antigennya negatif, saya tunjukin dong suratnya di RS Tugu Ibu,
Katanya di sini aturannya walaupun negatif tapi harus mau dicovidkan, coba kayak begitu. RSUD Cipayung, itu punya pemerintah. Orang negatif dicovidkan, dan anehnya lagi dibikin perawatannya di luar, di tenda. Coba dingin-dingin cuaca begini, bukannya makin sembuh makin sakit. Waduh gawat ini..." kata @tirtasiregar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.