Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Produsen Tahu Tempe Tidak Mogok Produksi, Disperindag Kota Bekasi: Ukuran Bisa Dimodifikasi

Kompas.com - 21/02/2022, 09:35 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sumber

BEKASI, KOMPAS.com - Melambungnya harga kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tahu tempe langsung direspons para perajinnya dengan mogok produksi secara massal pada Senin (21/2/2022).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi Tedy Hafni berharap para perajin dapat tetap melakukan proses produksi dan menyarankan para untuk memodifikasi ukuran tahu tempe.

"Mungkin saja mereka sekarang bisa memodifikasi ukuran. Kalau saya sih enggak menyarankan untuk mengurangi yah, tapi yang jelas harus tetap berproduksi dengan maksimal dengan harga yang seperti itu dengan tidak mengurangi kualitas yang ada," tutur Kadisperindag Kota Bekasi Tedy, melansir Warta Kota Live, Minggu (20/2/2022).

Baca juga: Siasati Kenaikan Harga Kedelai, Jumlah Karyawan Terpaksa Dikurangi dan Ukuran Tahu Menyusut

Ia juga mengatakan apabila para perajin tahu tempe mogok produksi, mereka tidak punya kegiatan lainnya.

"Saya sih berharap para pedagang terutama perajin tahu dan tempe ya jangan sampai mogok lah. Karena kita berharap juga, ini kan kalau mogok mereka tidak punya kegiatan lainnya," lanjut Tedy.

Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga kedelai tidak hanya terjadi di Kota Bekasi, namun juga di seluruh Indonesia.

Baca juga: Saat Para Perajin Tahu-Tempe Mogok Produksi karena Harga Kedelai Naik...

Sebab hanya terdapat beberapa distributor saja yang mengimpor kedelai dari Amerika Serikat.

"Saya kira kalau harga kedelai itu hampir sama di setiap daerah. Karena kan yang menentukan harga dari Chicago, Amerika. Sehingga otomatis semua terdampak karena yang pengadaan bukan hanya Bekasi saja, bukan di Jawa Barat saja, tapi secara nasional ada distributornya, sehingga harga dunia yang mempengaruhi harga nasional juga," ujar Tedy.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Disperindag Bekasi Rayu Produsen Tahu Tempe Tidak Mogok Produksi, Tapi Kurangi Ukuran Saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com