Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kapolri Penuhi Keinginan Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki yang Bercita-cita Jadi Polwan...

Kompas.com - 21/02/2022, 10:02 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah penderita tumor kaki, Sinta Aulia (10), meluluhkan hati Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.

Hal itu bermula saat Sinta mengunggah videonya di media sosial. Dalam video tersebut Sinta menyatakan cita-citanya menjadi seorang polisi wanita (Polwan). Namun cita-cita itu tampaknya mustahil tercapai lantaran saat ini ia menderita tumor kaki.

Baca juga: Dijemput Pakai Helikopter, Gadis Penderita Tumor Kaki Asal Rembang Dibawa ke RS Polri

Dalam video tersebut, ia pun menyampaikan permohonan kepada Sigit agar dibantu pengobatannya sehingga ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi Polwan.

"Pak Kapolri saya ingin sembuh. Tolong dibantu cita-cita saya ingin berobat dan sembuh, cita-cita saya ingin jadi Polwan," kata Sinta dalam video yang dibuatnya sambil mengenakan pakaian anggota Polri.

Video Sinta itu pun viral. Tak butuh waktu lama, video itu langsung direspons Sigit. Mantan Kabareskrim itu merespons melalui akun Instagram resminya dan melakukan komunikasi langsung dengan Sinta melalui video call.

"Nanti mbak Sinta diterima dokter di sana. Kalau saya sudah sampai Jakarta, langsung tengok Mbak Sinta. Keluarga dan Pak Babinkamtibmas yang menginformasi bisa menemani,” tutur Sigit dalam video call.

Dilansir dari laman Humas polri.go.id, Sinta dibawa ke Jakarta pada Sabtu (19/2/2022) sekitar pukul 15.45 WIB menggunakan unit Helikopter milik Polri yang mendarat di satu lapangan dekat rumah Sinta di Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah.

Sinta kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani serangkaian proses pengobatan.

Pihak Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati pun mengerahkan tim dokter spesialis untuk menangani tumor di kaki Sinta.

Baca juga: RS Polri Kramat Jati Kerahkan Dokter Spesialis Tangani Sinta Aulia

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen (Pol) Asep Hendradiana mengatakan Sinta yang videonya viral melalui media sosial karena ingin bertemu Kapolri tersebut sedang menjalani perawatan.

"Ditangani tim dokter spesialis yang berhubungan dengan sakitnya. Masih menjalani perawatan dan optimalisasi kondisi," kata Asep Hendradiana di Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (20/2/2022).

Asep menambahkan bahwa Sinta yang juga merupakan warga Desa Samaran, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu dibawa ke Jakarta pada Sabtu (19/2/2022).

Saat ini, Asep mengatakan belum dapat memberi keterangan lebih lanjut terkait penanganan medis yang diberikan kepada Sinta.

Namun, dia memastikan tim dokter bekerja semaksimal mungkin merawat Sinta.

"Melaksanakan pemeriksaan penunjang yang perlu untuk tindak lanjut pengobatannya. Tim masih bekerja," ujar Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com