JAKARTA, KOMPAS.com - Jurnalis Kompas TV Aiman Witjaksono mendapatkan kesempatan ekslusif untuk melihat progres pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, bersama dengan anggota DPRD DKI Jakarta.
Menurut pantauan Aiman di Lokasi, sejumlah pekerja dengan sigap menggarap lintasan yang berdiri di lahan sekitar 40 hektar tersebut.
Satu hal yang menarik perhatian Aiman dan juga anggota DPRD DKI saat berkunjung ke lokasi adalah lahan rawa yang juga akan menjadi bagian dari lintasan Formula E.
Rawa tersebut merupakan bekas tempat pembuangan lumpur hasil pengerukan sungai dan waduk di Jakarta.
Baca juga: Pertama Kali Melihat Proyek Kilat Sirkuit Formula E di Ancol
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P Pandapotan Sinaga tidak yakin sirkuit Formula E bisa rampung sebelum Formula E diadakan pada 4 Juni 2022.
"Saya orang di bidang konstruksi, saya semakin tidak yakin bahwa sirkuit ini akan jadi. Perlu pengerasan di bagian rawa yang jadi tempat buangan lumpur, sulit untuk jadi dalam 3 bulan!" ujar dia.
Sebelumnya pada Desember 2021, sejumlah wartawan juga berkesempatan mengunjungi bakal lokasi sirkuit Formula E di kawasan Taman Impian Jaya Ancol tersebut.
Dilansir dari Kompas.id, Pandapotan mengajak rombongan wartawan untuk meninjau lokasi sirkuit tersebut pada 29 Desember 2021 sore.
Tanah becek sempat mengantarkan rombongan ke lahan yang lebih luas di paling ujung timur kawasan Ancol tersebut. Dari jauh, rombongan bisa melihat bangunan Jakarta International Stadium (HIS) yang berada di seberang kanal Ancol.
Baca juga: Lihat Progres Pembangunan Formula E, Anggota DPRD DKI Tidak Yakin Proyek Rampung Tepat Waktu
Sejumlah tongkat pematok warna merah disebar setiap beberapa meter untuk menandai sisi lintasan balap. Tanah di sana kering, tetapi empuk begitu diinjak. Gigitan nyamuk dirasakan mengganggu beberapa anggota rombongan.
”Ini dulunya rawa, rawa yang dikeruk. Setiap kegiatan pengerukan yang dilakukan pemda, dari pengerukan kali hingga lahan MRT, ini tempat pembuangannya. Bisa dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya, ini lebih tinggi,” kata Pandapotan.
Pada kesempatan itu, Pandapotan sempat menyangsikan kelayakan daerah bekas rawa itu sebagai lokasi lintasan balapan beraspal keras.
”Ini termasuk lahan mentah. Mungkin dengan kecanggihan teknologi yang didapatkan Jakpro ini dikatakan bisa (jadi) tiga bulan, kita lihat saja nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jakpro yang juga Vice Managing Director Formula E, Gunung Kartiko mengungkapkan keyakinannya.
Gunung Kartiko membenarkan bahwa sebagian lokasi sirkuit Formula E yang sedang dibangun dulunya adalah area rawa-rawa, kontur tanahnya lembek dan tidak rata.
Baca juga: Anies Klaim Pengerukan Kali Mampang Sudah Rampung 100 Persen
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.