Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Kabar Tempat Prostitusi Berkedok PAUD di Jakarta Barat Hoaks

Kompas.com - 21/02/2022, 12:15 WIB
Reza Agustian,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Barat memastikan kabar tempat prostitusi berkedok sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) Melati Kindergarten di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, tidak benar atau hoaks.

Kabar tersebut ramai diperbincangkan di media sosial karena unggahan foto perempuan dan narasi agar orangtua lebih berhati-hati dalam memilih sekolah untuk anak.

"Mengenai berita yang viral di media sosial menurut Ibu Ismawarni selaku pemilik (PAUD Melati Kindergarten) itu adalah berita bohong atau hoaks," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo, saat dihubungi, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Razia Indekos yang Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP Tangsel Amankan 25 Orang

Ady mengatakan, foto tersebut diedit oleh Udin, kerabat Ismawarni. Kemudian foto diunggah melalui akun Facebook milik Udin pada 2013.

Kendati demikian, menurut Ady, tidak ada maksud atau tujuan tertentu terkait foto tersebut.

"Foto lama yang diedit oleh saudara Udin (Kerabat Ibu Ismawarni) pada tahun 2013 lalu yang mana saat itu diunggah di akun Facebook milik saudara Udin," tutur dia.

"Tidak mempunyai maksud atau kepentingan lain," ucapnya.

Sebelumnya, pengurus PAUD Melati Kindergarten membantah kabar yang menyebut sekolahnya menjadi lokasi prostitusi terselubung.

"Tidak, itu tidak benar, informasi yang mengatakan PAUD Melati sebagai tempat prostitusi terselubung adalah tidak benar alias hoaks," kata Wakil Kepala Sekolah PAUD Melati Kindergarten Ria, seperti dilansir dari Wartakotalive.com, Senin.

Baca juga: Dapat Aduan Warga, Aparat Gerebek Indekos di Jatirangga yang Dijadikan Tempat Prostitusi Online

Ria mengatakan, kegiatan sehari-hari di PAUD tersebut yakni belajar mengajar pada pagi hari dan pengajian anak-anak pada sore hari.

"Kegiatan yang dilakukan pada PAUD Melati ini sama seperti sekolah umumnya, yaitu kegiatan pembelajaran dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB dan kegiatan taman pendidikan Al-Qur'an (TPA) di sore hari, yaitu pukul 14.30 WIB sampai 17.30 WIB," ucapnya.

"Jadi memang kegiatan prostitusi terselubung seperti yang beredar di media sosial itu sama sekali tidak ada," sambung Ria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com