TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Perajin tempe di Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari mulai Senin, 21 Februari hingga Rabu, 23 Februari 2022.
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga kedelai yang melejit dalam beberapa waktu terakhir.
"Sebelum corona dulu normalnya per kwintal Rp 850.000. Selama dua tahun ini hampir tiap bulannya naik, sampai sekarang jadi Rp 1.150.000 per kwintalnya," jelas salah satu perajin tempe bernama Mugiyono (50).
Mugiyono mengatakan tidak tahu pasti apa yang menjadi alasan kenaikan harga kacang kedelai yang menjadi bahan dasar produksi tempe tersebut.
Baca juga: Warga Keluhkan Stok Tahu Tempe yang Kosong di Pasar
Pasalnya, kenaikan harga kacang kedelai tidak hanya terjadi saat menjelang tahun baru atau lebaran, melainkan terjadi setiap bulannya.
"Enggak ada alasan kelangkaan kacang kedelai, pas kita beli terus toko kedelainya bilang sekarang 'wong' dari sananya sudah naik. kita enggak bisa komentar lagi, yasudah kita ngikutin saja," ujarnya.
Aksi mogok produksi diketahui juga terjadi di sejumlah tempat lain di Indonesia.
Melalui aksi mogok secara nasional ini, Mugiyono berharap pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para perajin tempe dan mencarikan solusi.
Baca juga: Saya Mau Beli Tahu Tempe Kosong Semua, Ikan dan Ayam Mahal, Bingung...