JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pengelola Pasar Slipi, Jakarta Barat Hendra Silalahi mengimbau penjual tahu dan tempe untuk kembali berdagang.
Hal ini agar aktivitas jual beli kembali seperti biasanya.
"Saya mengimbau kepada para pedagang saya, kalau mendapat suplai tahu dan tempe untuk segera berjualan, agar roda perekonomian dapat berputar," ujar Hendra saat dihubungi, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Pedagang Warteg Mengeluh, Keliling Pasar demi Cari Tahu Tempe tapi Stok Kosong
Hendra mengatakan, sejumlah pedagang tahu dan tempe di Pasar Slipi mengikuti aksi mogok produksi yang dilakukan perajin tahu tempe di sejumlah wilayah di Jabodetabek.
"Aksi ini estimasinya ada lima sampai tujuh pedagang yang tidak menjual tahu tempe, kalau aktifnya biasanya ada 10 lapak yang menjual tahu tempe di Pasar Slipi," ungkap dia.
Menurut Hendra, mogoknya penjual tahu tempe di Pasar Slipi cukup berdampak bagi masyarakat, sebab tahu tempe merupakan termasuk ke dalam sembilan kebutuhan bahan pokok.
Ia memastikan akan melindungi para pedagang tahu tempe di Pasar Slipi jika mendapatkan sweeping akibat memaksa tetap berdagang tahu tempe pada masa aksi mogok tersebut.
"Kalau ada sweeping, kami sebagai pengelola melindungi keberlangsungan penjual dan pembeli Pasar Slipi," kata Hendra.
"Kami sudah koordinasi dengan Polsek dan bintara pembina desa (Babinsa) setempat agar menjaga keamanan di Pasar Slipi," sambung Hendra.
Baca juga: Pedagang Warteg Mengeluh, Keliling Pasar demi Cari Tahu Tempe tapi Stok Kosong
Terpisah, Haryati seorang pedagang gorengan mengatakan kesulitan mencari ketersediaan tahu tempe di sejumlah pasar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.