TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pedagang gorengan gerobak bertulisan "Tahu Sumedang" bernama Jiryo (60) mengaku kesulitan memperoleh tahu tempe imbas aksi mogok yang dilakukan oleh para perajin tempe dan tahu.
Ia akhirnya hanya memanfaatkan sisa bahan kemarin untuk dijual hari ini, Senin (21/2/2022).
"Hari ini jualan tempe tahu (bahan) sisa semalam (kemarin) karena harga tinggi, terus ada aksi mogok juga," ujarnya saat ditemui di tempat ia jualan sehari-hari di Jalan Lengkong Gudang Timur (Leguti), Serpong, Tangsel.
"Nyari ke pasar enggak ada, lagi tutup total karena kayaknya mereka setuju aksi mogok nasional. Saya tadi ke pasar enggak ada orang, sepi yang jualan makan-makanan," lanjutnya.
Karena tidak memperoleh tahu tempe untuk gorengan, Jiryo tidak akan berjualan gorengan tahu tempe hingga Rabu lusa.
Jiryo mengatakan, tidak hanya dirinya yang terdampak, akan tetapi semua tukang gorengan juga tidak akan berjualan gorengan tahu tempe hingga aksi mogok selesai.
"Sekarang jualan ubi molen, risol, bakwan saja dulu yang ada. Biasanya sih lengkap ada tempe sama tahu tiga macam, ada yang tahu isi, ada kremes, ada tahu biasa," jelasnya.
Jiryo berujar, ia selalu terdampak saat produsen tahu tempe melakukan aksi mogok produksi.
Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Produsen Tempe: Kalau Naik Lagi, Kami Gelar Aksi di Jalan
Selama 13 tahun dia berjualan gorengan, ia mengaku sudah sering mengalami hal yang sama seperti ini.
Sejumlah perajin tahu tempe di Jabodetabek melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari, mulai hari ini sampai Rabu, tak terkecuali para perajin tempe di Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga kedelai yang melejit dalam beberapa waktu terakhir.
"Sebelum corona dulu normalnya per kuintal Rp 850.000. Selama dua tahun ini hampir tiap bulannya naik, sampai sekarang jadi Rp 1.150.000 per kuintalnya," jelas salah satu perajin tempe bernama Mugiyono (50).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.