Jalur lintasan dengan kondisi tanah berlumpur, kata Sahroni, tidak seberapa panjang dan bisa cepat selesai pengerjaannya.
"Enggak (mulai dari) nol juga, ini hanya sebatas jalur yang enggak seberapa panjang," kata dia.
Rasa optimisme juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Pengarah Formula E Jakarta Tinton Soeprapto. Dia optimistis sirkuit bisa segera rampung karena menggunakan sistem sirkuit semi permanen.
Baca juga: Sirkuit Formula E Disebut Tak Akan Rampung, Lahan Rawa Jadi Alasannya
Sistem semi permanen tersebut, sebut Tinton, jauh berbeda dengan sirkuit Mandalika yang membutuhkan waktu 14 bulan pengerjaan karena merupakan sirkuit permanen.
"Proses pembangunan di sana (Mandalika) permanen, tapi di sini (Ancol) semi permanen, knock down, habis balap copot lagi," kata Tinton masih dalam acara Aiman Kompas TV.
Tinton juga menyebut, proses pengerasan saat ini bisa jauh lebih cepat karena ada teknologi kerucut dengan memasang bambu di area yang akan dikeraskan.
Sisi lain yang membuat Tinton optimistis adalah sisa sirkuit yang pernah dia bangun di tahun 1969 di Ancol ikut digunakan dalam ajang balap Formula E nantinya.
Sirkuit tersebut tentunya sudah dalam kondisi keras sehingga tidak perlu banyak waktu untuk dilakukan pengaspalan.
Baca juga: Sirkuit Formula E Bertipe Semi Permanen, Setelah Balapan Bisa Dicopot Lagi
Sudah dikaji dan disetujui penyelenggara
Selain fakta kecanggihan pembuatan sirkuit di atas, Tinton juga menyebut penetapan sirkuit Formula E di Ancol sudah mendapat persetujuan melalui kajian dari pihak Formula E Operation (FEO).
Menurut dia, jika FEO sudah mengizinkan maka otomatis kemungkinan pembangunan sirkuit juga sudah diperhitungkan sangat matang.
"Semua balapan sebelum dikasi izin approval to running dia musti ada inspekturnya, layak apa tidak ini dijalankan," tutur Tinton.
Baca juga: Tepis Pernyataan Komite Pelaksana, Ketua Fraksi PDI-P Sebut Formula E Dibiayai APBD DKI
Termasuk lintasan yang kini masih tanah dengan kontur lumpur. Teknologi kerucut dengan pemasangan bambu, kata Tinton, bisa mempercepat proses pengerasan.
Sebagai informasi, sirkuit yang diberi nama Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) tersebut memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer berada di tengah-tengah kawasan Ancol.
Sedangkan lebar sirkuit mencapai 16 meter dengan jumlah tikungan sebanyak 18 tikungan.
Untuk trek lurus sebagai tempat adu cepat diberikan sepanjang 600 meter dengan arah lintasan clockwise atau searah jarum jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.