Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Bubur Ditipu Cepu Polisi di Bekasi: Sepeda Motor Digelapkan, Diadukan ke Kapolri, Pelaku Tertangkap

Kompas.com - 22/02/2022, 09:17 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Seorang pedagang bubur bernama Sita Triutami menjadi korban penipuan dan penggelapan di Kawasan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Sepeda motor miliknya yang digadaikan kepada seseorang malah berpindah tangan ke pelaku.

Kasus yang menimpa Sita pun viral dan menjadi perbincangan hangat, setelah dia meceritakan peristiwa tersebut kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lewat unggahan video di media sosial.

Dalam unggahan video tesebut, Sita bercerita bahwa dia telah ditipu oleh seseorang yang disebutnya sebagai rekan sekaligus “cepu” dari seorang anggota kepolisian.

Baca juga: Pelaku Penggelapan Motor Tukang Bubur di Bekasi Ditangkap Setelah Korban Mengadu ke Kapolri

Sita memviralkan kasus yang dialaminya karena peristiwa pada 2020 itu sudah ia laporkan ke Polres Metro Bekasi tetapi tak kunjung mendapakan kejelasan.

Menyusul hal itu, kepolisian akhirnya bergerak mengusut laporan dugaan kasus penipuan dan penggelapan tersebut. Pelaku yang diduga melakukan tindak pidana tersebut pun akhirnya tertangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Ditipu cepu polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkapkan, kejadian bermula Ketika korban yang merupakan pedagang bubur mengalami kesulitan ekonomi.

Korban pun akhirnya menggadaikan sepeda motornya kepada seseorang bernama Nur. Sita pun akhirnya menggadaikan kendaraan miliknya seharga Rp 6 juta.

Setelah kondisi ekonomi keluarganya mulai membaik, korban pun berniat menebus sepeda motor tersebut. Dia lalu meminta tolong kepada seorang anggota Polri yang dikenalnya untuk membantu proses penebusan itu.

Baca juga: Pelaku Penggelapan Motor di Bekasi Teman Polisi, Polda Metro: Anggota Enggak Tahu

"Setelah menggadaikan motor, korban meminta bantuan kepada anggota Polri yang berdinas di Polres Metro Jakarta Utara untuk membantu mengambil motor tersebut," ujar Zulpan, Senin (21/2/2022).

Anggota Polri tersebut akhirnya mengenalkan korban dengan pelaku berinisial MR. Pelaku mengaku dapat membantu mengawal dan menyelesaikan proses penebusan sepeda motor korban yang digadaikan.

"Anggota memperkenalkan korban ke saudara MR atau pelaku yang mengaku bisa bantu menyelesaikan masalah tersebut," kata Zulpan.

Dalam prosesnya, kata Zulpan, MR meminta korban menyerahkan uang Rp 18 juta agar bisa menebus sepeda motor tersebut. Saat itu, Sita hanya menyanggupi pembayaran Rp 15 juta.

Pelaku pun menerima uang tersebut dan berhasil menebus sepeda motor korban. Namun, setelah itu pelaku justru menguasai kendaraan tersebut dan tidak menyerahkannya kepada korban.

"Setelah uang diserahkan oleh korban, yakni baru sebesar 15 juta, motor bisa diambil. Namun dalam kelanjutan motor tidak diserahkan kepada korban tapi tetap di bawah kepemilikan pelaku," ungkap Zulpan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com