JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus pengeroyokan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama pada Senin (21/2/2022) sekitar pukul 14.10 WIB di area Restoran Garuda, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, satu per satu mulai terungkap.
Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, pengeroyok Haris berjumlah empat orang. Mereka berasksi atas dasar perintah seseorang berinisial SS.
Dua dari empat pengeroyok Haris pun akhirnya tertangkap. Polisi juga turut menangkap SS sebagai pemberi instruksi kepada empat eksekutor tersebut.
Polisi kini tengah fokus mengejar dua pelaku lain yang masih buron, sekaligus mengungkap motif di balik aksi pengeroyokan terhadap Haris.
Baca juga: Polda Metro Jaya Sebut 4 Pengeroyok Ketua Umum KNPI Dibayar Rp 1 Juta per Orang
Haris menceritakan, insiden pengeroyokan yang menimpanya terjadi ketika dia hendak bertemu dengan koleganya di Restoran Garuda. Lokasinya berada tepat di seberang Taman Ismail Marzuki, Cikini, Menteng Jakarta Pusat.
"Jadi saya berniat ketemu dengan tim hukum DPP KNPI di rumah makan Restoran Garuda Cikini yang seberang depan Taman Ismail Marzuki," ujar Haris dalam keterangan suara yang diterima.
Sesampainya di area parkir kendaraan, Haris pun turun dari mobilnya dan langsung mendapatkan pukulan benda tumpul dari arah belakang.
Ketika mencoba menengok ke arah belakang, Haris didorong dan langsung keroyok oleh pelaku yang seluruhnya berjumlah empat orang.
"Setelah dihajar, saya lihat ke belakang ada lagi yang menghajar saya di bagian wajah. Abis itu saya ada yang dorong, dan saya tahan," kata Haris.
Baca juga: Polisi Sebut Ketua Umum KNPI dan Pengeroyoknya Tak Saling Kenal
Saat pengeroyokan tersebut, lanjut Haris, pelaku juga mengintimidasi dia dengan kalimat bernada ancaman pembunuhan. Akibat peristiwa itu, Haris harus mendapat perawatan di rumah sakit karena mengalami sejumlah luka di kepala dan wajah.
"Saya duduk sambil lindungi kepala belakang dan depan itu dua orang lebih. Satu orang meneriakan 'bunuh, mati, bunuh mati', seperti itu," sambung dia.
Kasus pengeroyokan tersebut kemudian dilaporkan Haris ke Polda Metro Jaya. Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/928/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 21 Februari 2022.
Sehari kemudian, yakni pada Selasa (22/2/2022), Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa penyidik telah menangkap dua dari empat pengeroyok Haris. Para pelaku diketahui berporfesi sebagai debt collector.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, kedua pelaku berinisial NA (35) dan JT (43). Sementara itu, dua orang pelaku lain berinisial H dan I hingga kini masih buron.
Baca juga: Polda Metro Jaya Sebut Pengeroyok Ketua Umum KNPI di Cikini adalah Debt Collector
"Pelaku yang berhasil ditangkap dari empat orang yang ada di TKP, dua orang pelaku utama berhasil kami tangkap," ujar Zulpan kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).