JAKARTA, KOMPAS.com - Pengerukan lumpur di Kali Mampang disebut terkendala karena sejumlah rumah yang berdiri di bantaran kali. Jika pengerukan dilakukan, dikhawatirkan rumah tersebut akan ambles.
Camat Mampang Prapatan Djaharuddin pun mengatakan diduga rumah-rumah tersebut telah bersertifikat, sehingga perlu pembebasan lahan agar pengerukan lumpur dapat terlaksana dengan aman.
"Bisa saja (rumah-rumah di) bantaran kali ini sudah bersertifikat. Tentunya butuh pembebasan-pembebasan lahan," ujar Djaharuddin, Selasa (21/2/2022).
Meski demikian, Djaharuddin belum dapat menyebutkan secara pasti jumlah rumah di bantaran Kali Mampang yang sudah memiliki sertifikat.
Baca juga: Ketika Bangunan Liar di Bantaran Kali Mampang Hambat Pengerukan dan Bikin Trase Sungai Menyempit...
Kecamatan Mampang Prapatan, menurutnya, belum menginventarisasi semua bangunan yang berada di bibir Kali Mampang.
"Kita belum menginventarisasi secara total ya. Kita belum bisa memastikan secara detail jumlah ataupun volume yang ada disini," kata Djaharuddin.
Diketahui, proses pengerukan Kali Mampang sudah dilakukan di sekitar Jalan Pondok Jaya X, Jakarta Selatan, sejak Sabtu (19/2/2022).
Namun, petugas yang mengendalikan alat berat mengalami kendala dalam proses pengerukan karena ukuran kali yang sempit. Banyak rumah berdiri di bibir kali.
Pemerintah Provinsi DKI mengatakan pengerukan lumpur tersebut merupakan program rutin yang tidak ada sangkut pautnya dengan putusan PTUN yang mengabulkan gugatan tujuh warga Mampang.
Baca juga: Lebar Kali Mampang di Pasar Jagal Menyempit Jadi 2 Meter karena Bangunan Permanen di Bantaran
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan digugat oleh tujuh warga korban banjir Kali Mampang dalam perkara nomor 205/G/TF/2021/PTUN.JKT.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.