Pengerjaan sirkuit yang berbentuk mirip kuda lumping tersebut akan dibagi menjadi lima zona dan melibatkan ratusan alat berat untuk proses pemadatan hingga penyelarasan pengaspalan bagian atas.
Mengulang kembali pernyataan Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga yang menyebut akan sulit membangun lintasan bertaraf internasional dalam waktu kurang dari tiga bulan di atas tanah berlumpur.
Saat sidak ke lokasi sirkuit Formula E, Rabu (29/12/2021) tahun lalu, Pandapotan menyebut lokasi bagian timur sirkuit merupakan tanah lunak yang dulunya bekas pembuangan lumpur.
"Ini kan bahan mentah karena saya tahu ini bekas buangan lumpur, dulu ini pembuangan lumpur dari kali dan dari pembangunan MRT di sini buangan lumpurnya," kata Pandapotan.
Kini lokasi tersebut diklasifikasi sebagai Zona 5 pembangunan sirkuit dengan panjang lintasan mencapai 1,04 kilometer atau 40 persen dari panjang sirkuit.
Baca juga: Kejar Target, Pembangunan Sirkuit Formula E Dikerjakan 24 Jam Nonstop
Bagian tanah berlumpur ini disebut "sangat menantang" untuk dibangun lintasan mulus berstandar internasional dalam kurun waktu 54 hari.
Pihak Jaya Konstruksi mengaku kesulitan karena memang konturnya yang sangat lunak.
"Zona 5 ini panjangnya 1 kilo 40 meter, jadi 40 persen dari pekerjaan ini ada di zona 5, itu yang paling sulit," ucap Ari.
Karena dikejar waktu dan harus memiliki material siap pakai yang tersedia dalam jumlah besar, Jaya Konstruksi memutar otak.
Ari Wibowo menyebutkan, untuk melakukan pemadatan kontraktor akhirnya memilih menggunakan bahan yang tersedia dalam jumlah besar dan mudah untuk dikirim ke lokasi sirkuit. Namun, apa material yang tersedia dalam jumlah besar yang bisa didapat dalam waktu singkat?
Jawaban dari pertanyaan itu adalah kayu galang dan bambu. Ari mengatakan, proses pemadatan tanah membutuhkan puluhan ribu kayu galang untuk proses pemadatan dengan metode cerucuk.
"Bawahnya pakai cerucuk, cerucuk (yang digunakan) saya (dari) puluhan ribu (kayu galang)," kata Ari.
Baca juga: Dikejar Waktu, Lapisan Bawah Tanah Berlumpur Sirkuit Formula E Gunakan Material Bambu
Puluhan ribu kayu tersebut ditusukkan ke tanah lunak berulang kali hingga tanah yang lunak memadat, sehingga ketika dibangun lintasan tidak ada perubahan akibat penurunan tanah.
Selain puluhan ribu kayu galang ditanam di fondasi dasar sirkuit, ada juga bambu sebagai alas dasar pembangunan lintasan.