TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Harga tempe di Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kenaikan imbas dari melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku dari makanan tersebut.
Selain itu, ukuran tempe juga diperkecil sebagai langkah untuk menyiasati mahalnya harga kedelai.
"Pasti naik harganya. Sebelumnya (tempe) ukuran paling kecil harganya Rp 4.000, sekarang jadi Rp 5.000," ujar salah seorang perajin tempe bernama Tawasul (51) saat ditemui di Kampung Tempe Kedaung, Tangsel, Kamis (24/2/2022).
Meski memutuskan untuk menaikkan harga, produsen tempe tidak lantas menaikkan harga secara drastis demi menyesuaikan dengan daya beli masyarakat yang menurun di tengah pandemi Covid-19.
Tempe hanya mengalami kenaikan harga sebesar Rp 1.000.
Baca juga: Setelah Produsen Mogok 3 Hari, Harga Tempe di Pasar Agung Depok Meningkat
"Ukuran tempe yang paling besar rata-rata harganya Rp 15.000 sebelum demo. Sekarang naiknya paling gede Rp 1.000. Kalau lebih dari Rp 1.000 konsumen pada teriak keberatan buat beli," lanjutnya.
Selain itu, Tawasul juga mengatakan bahwa ukuran tempe terpaksa diperkecil dari ukuran sebelumnya.
"Barangnya (ukurannya) kecil, harganya tetap naik. Tetap kecilin (ukuran) karena kalau tetap segitu, enggak ada untung. Karena kan hampir tiap berapa hari harga kedelai naik. Kecuali kalau kenaikan kedelai itu hitungan bulan, (ukurannya) bisa enggak diperkecil," ungkap Tawasul.
Menurut Tawasul, harga tempe tidak akan mengalami kenaikan jika harga kedelai tidak melonjak drastis dalam watu singkat.
"Kita sih perajin pengennya gini, boleh harganya naik tiap berapa bulan, tapi jangan baru berapa hari sudah naik. Terus hampir hitungan beberapa hari sudah naik lagi," pungkasnya.
Baca juga: Setelah Perajin Tahu Tempe, Pedagang Daging Sapi Juga Akan Mogok Jualan 5 Hari