JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar terbaru mengenai kondisi pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, menjadi berita yang paling banyak dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com pada Kamis (24/2/2022) kemarin.
Kondisi tanah berlumpur membuat kontraktor kesulitan membangun sirkuit sepanjang 2,4 kilometer itu. Di sisi lain, waktu perhelatan ajang balap listrik itu semakin dekat.
Kontraktor pun harus bekerja kejar tayang agar pembangunan sirkuit bisa selesai tepat waktu.
1. Tanah Berlumpur Memanjang hingga 1 Km, Bikin Kontraktor Kesulitan Bangun Sirkuit Formula E
Kontraktor pembangunan sirkuit Formula E Jaya Konstruksi mengeluhkan banyaknya area di lokasi pembangunan sirkuit yang masih dipenuhi tanah lumpur.
Area berlumpur itu bahkan panjangnya mencapai 1,04 kilometer dari total panjang lintasan 2,4 kilometer, atau 40 persen dari total panjang sirkuit.
Jalan yang berlumpur itu terdapat di zona 5 dan membuat pekerja kesulitan dalam membangun lintasan. '
"Zona 5 ini panjangnya 1 kilo 40 meter, jadi 40 persen dari pekerjaan ini ada di zona 5, itu yang paling sulit," ucap Penanggung Jawab Proyek Sirkuit Formula E dari Jaya Konstruksi Ari Wibowo saat ditemui di lokasi pembangunan sirkuit, Rabu (23/2/2022).
Ari mengatakan, pengerjaan sirkuit di atas tanah berlumpur sangat menguras energi dan konsentrasi dari tenaga konstruksi.
Berbeda dengan empat zona lainnya yang disebut relatif mudah karena tanah yang dijadikan pijakan sudah memiliki kepadatan yang baik.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Jakpro Ungkap Alasan Gagal Tender Sirkuit Formula E: Hasil Tes Struktur Tanah Belum Keluar
Baca juga: Bakal Sirkuit Formula E Berlumpur, Kontraktor Sebut Perlu Tambahan Biaya
2. Proyek Kejar Tayang Sirkuit Formula E: Digarap 24 Jam Nonsetop, Hujan Pun Tetap Bekerja
Penyelenggaraan Formula E 2022 semakin dekat, kalender jadwal sudah menunjukkan hitungan mundur 99 hari dari jadwal penyelenggaraan yang akan dilangsungkan pada 4 Juni 2022.
Meski sudah menghitung puluhan hari, nasib sirkuit Formula E belum juga final.
Namun, panitia pelaksana optimistis bahwa pengerjaan bisa selesai dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, tepatnya 54 hari sesuai dengan perjanjian kontrak yang dilakukan bersama pihak kontraktor, yaitu Jaya Konstruksi.