Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Sapi Naik, Banyak Pedagang di Pasar Kramatjati Tutup Lapak

Kompas.com - 25/02/2022, 11:44 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahalnya harga daging sapi yang mencapai Rp 130 ribu per kilogram membuat mayoritas pedagang di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, berhenti berjualan sementara.

Andri (41), satu pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati mengatakan, banyak pedagang terpaksa berhenti berjualan sementara karena tidak memiliki modal berdagang akibat sepinya pembeli.

"Banyak los kosong ini karena enggak sanggup karena enggak ada modal. Pembeli juga sepi, jadi enggak sanggup menanggung rugi," kata Andri di Pasar Kramat Jati, Kamis (24/2/2022), seperti dilansir Tribun Jakarta. 

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pedagang Pasar Slipi Akan Mogok Mulai Senin Depan

Los daging sapi di Pasar Kramat Jati pada Kamis sore itu terpantau sepi karena mayoritas pedagang tidak berjualan. Hanya segelintir pedagang yang masih tetap membuka lapak.

Pisau daging dan kayu alas potong yang digunakan pedagang daging sapi dibiarkan tergeletak begitu saja di kios tanpa ada pemiliknya. Sementara jumlah pembeli terpantau hanya sedikit.

Andri mengatakan, semenjak harga daging merangkak naik, jumlah pembeli merosot drastis hingga 70 persen. Hanya warga dengan ekonomi mampu dan pedagang makanan besar tetap membeli daging dengan harga saat ini.

"Kita sudah keluar modal besar untuk dagang, tapi enggak ada yang beli. Bagaimana enggak mau rugi. Makannya mulai Senin depan kita mogok, mogok dagang lima hari," ujarnya.

Baca juga: Curhatan Emak-emak Kala Harga Daging Sapi Mulai Tak Masuk Akal: Pedagang Mogok, ya Libur Masak

Yudi (57), pedagang lainnya menuturkan, saat ini sebanyak 75 persen pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati terpaksa tidak berdagang karena tidak memiliki modal berjualan.

Dia mencontohkan kios pedagang daging sapi di samping lapaknya yang sudah beberapa hari tidak berjualan. 

"Jadi jumlah yang dagang sekarang hanya 25 persen dari total pedagang daging sapi di los Pasar Kramat Jati ini. Sepi, bisa dilihat sendiri. Pembeli enggak ada, bagaimana enggak susah kita," tutur Yudi.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Tanah Berlumpur Memanjang 1 Km di Bakal Sirkuit Formula E

Mogok Massal 

Pedagang daging di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pun bakal mengikuti langkah produsen tahu tempe untuk mogok berjualan.

Diketahui, produsen tahu dan tempe menggelar aksi mogok berjualan pada tanggal 21-23 Februari 2022 menyusul naiknya harga kedelai.

Kini penjual daging juga akan mogok berjualan mulai 28 Februari-4 Maret 2022 menyusul naiknya harga daging.

Baca juga: Setelah Produsen Mogok 3 Hari, Harga Tempe di Pasar Agung Depok Meningkat

 

Ketua Umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi menerangkan, aksi tersebut dilakukan lantaran harga daging sapi terus naik.

"Kita akan mogok 5 hari ke depan dari 28 Februari 2022 - 4 Maret 2022. Itu rencana teman-teman pemotong dan pedagang," ujar Asnawi, dilansir dari Tribun Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Asnawi mengungkapkan, kenaikan harga sudah dimulai sejak 2021. Kenaikan itu salah satunya karena pasokan sapi dari negara tetangga antara lain Australia sedang terganggu.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Mogok Belum Mulai, Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramat Jati Sudah Berhenti Jualan, Apa Penyebabnya?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com