Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kelompok Pelajar Tawuran Saat Sama-sama Cari Musuh di Marunda, 1 Orang Kena Bacok

Kompas.com - 25/02/2022, 17:58 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran antarpelajar terjadi pada Kamis (24/2/2022) di Kebantenan atau Arteri Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Tawuran yang videonya viral di media sosial tersebut mengakibatkan seorang pelajar terkena bacok di punggungnya hingga dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Cilincing.

"Jadi kemarin sore jam 16.00 ada tawuran di Kebantenan atau Arteri Marunda. Kebetulan saat itu anggota opsnal Polsek Cilincing tidak jauh ada di sekitar TKP sehingga langsung mereka mengamankan 7 orang yang tawuran, 1 orang korban dibawa ke RS Cilincing," kata Kapolsek Cilincing Kompol Robinson Manurung, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: Marak Tawuran di Kota Bogor, 92 Remaja-Pemuda Diamankan sejak Januari 2022

Robinson mengatakan, korban mengalami luka bacok di punggung akibat senjata tajam dan mendapat empat jahitan.

Dari hasil pendalaman, kata dia, pelajar yang berasal dari SMK 1 Cilincing dan SMK Mercusuar tersebut tidak bermusuhan.

Robinson juga memastikan, kedua kelompok pelajar tersebut tidak saling mengenal.

Namun, 24 siswa SMK 1 Cilincing dan 25 siswa SMK Mercusuar saat itu sama-sama sedang mencari musuh untuk diajak tawuran. Mereka sudah menyiapkan senjata.

Baca juga: Kok Warga Bantaran Kali Mampang Punya Sertifikat? Itu Pelanggaran Sejak Awal...

Mereka kemudian tidak sengaja bertemu di lokasi kejadian dan langsung tawuran.

"Dua kelompok yang tawuran ini, SMK 1 Cilincing dan SMK Mercusuar Cakung. Setelah kami dalami, 24 orang dari SMK 1 Cilincing ini berangkat naik bak terbuka bawa alat (senjata) mencari musuh, jadi mereka random, belum ada musuhnya," kata Robinson.

"Ternyata setelah kami dalami dari korban, mereka yang dari SMK Mercusuar juga sama, naik kendaraan roda dua, masuk wilayah Cilincing mencari musuh, bawa alat juga. Mereka bertemu di Jalan Kebantenan atau di Arteri Marunda, bentrok," lanjut dia.

Baca juga: Pemkot Depok Sebut Pembatasan Penggunaan Pengeras Suara Masjid Perlu Dikaji Ulang

Saat ini, polisi telah menangkap dan meminta keterangan pelaku utama yang membacok korban.

Meski para pelaku tawuran masih di bawah umur, kata dia, polisi tetap akan memproses mereka sesuai aturan yang berlaku.

Dalam kasus ini, polisi juga telah menyita dua senjata tajam jenis celurit yang digunakan para pelajar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com