Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Daging Sapi Batal Mogok Jualan, Ini Alasannya

Kompas.com - 27/02/2022, 16:37 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Wilayah Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Sapi Indonesia (JAPPDI) Asnawi memastikan, mogok jualan yang rencananya digelar Senin (28/2/2022) batal digelar.

Ada tiga alasan aksi mogok batal digelar. Pertama, kenaikan harga daging sapi disebut sudah dimaklumi oleh masyarakat.

"Sekarang keberhasilan di mana? Ente jual Rp 150.000 (per kilogram), mereka (konsumen) beli, itu kan keberhasilan (dari tuntutan aksi mogok)," ucap Asnawi saat dihubungi melalui telepon, Minggu (27/2/2022).

Baca juga: Pengelola RPH Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi Disebabkan Naiknya Harga Pakan Ternak

Asnawi mengatakan, selama ini, saat harga daging sapi naik, banyak konsumen yang tidak memaklumi dan mencurigai pedagang ingin mendapat untung besar.

Padahal, menurut Asnawi, modal dari penjualan daging sudah Rp 120.000-130.000 per kilogram dan pedagang hanya untung tipis.

Namun, konsumen kini disebut sudah mulai memaklumi.

Alasan kedua, rencana mogok jualan tersebut didengar oleh pemerintah pusat dan kebijakan mengamankan pasokan daging langsung ditindaklanjuti.

"Dengan kami dongkrak isu libur (mogok) itu, berita ini sampai ke Istana," kata Asnawi.

Baca juga: Kapolda Metro Berencana Ganti Motor Tim Patroli: Jangan Sampai Kalah dengan Pebalap Liar!

Dia mengaku, pemerintah pusat merespons dengan mengajak Asnawi berdiskusi terkait pasokan sapi untuk kebutuhan di wilayah Jakarta.

Selain itu, kata Asnawi, pemerintah pusat juga menawarkan pasokan sapi dan kredit usaha rakyat (KUR) untuk para pedagang daging.

"Jadi semua direct-nya saling menguntungkan, pedagang beli dari peternak BUMN, dan bank memberikan KUR (ke pedagang daging), tepat sasaran," kata Asnawi.

"Akhirnya (tuntutan) terpenuhi dari pasokan dan segi harganya," tutur dia.

Baca juga: Harga Daging Sapi Rp 135.000 Per Kilogram, Omzet Pedagang Turun 40 Persen

Asnawi mengatakan, setelah tuntutan tersebut dipenuhi, JAPPDI kemudian memastikan untuk membatalkan aksi mogok.

"Kesimpulannya apa yang diminta sudah terakomodir, pemerintah sudah jalan, harga sudah baik, untuk apa lagi libur (mogok)?" kata Asnawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com