Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Awal Tahun Kota Tangerang, Banjir 4 Meter di Periuk dan One Way Jalan Daan Mogot

Kompas.com - 28/02/2022, 06:33 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Tepat pada Senin (28/2/2022), Kota Tangerang menginjak usia 29 tahun. Tak sedikit polemik yang terjadi selama 29 tahun itu di Kota Tangerang.

Pun juga polemik yang terjadi selama setahun ke belakang ini.

Mulai dari banjir hingga setinggi 4 meter di Periuk, Kota Tangerang, yang tak kunjung surut hingga polemik penerapan sistem jalur satu arah (one way) di Jalan Daan Mogot.

Baca juga: Kisah Warga Periuk Tangerang yang Lelah Kebanjiran, Terpaksa Jual Rumah

Keduanya terjadi pada awal tahun 2021 dan awal tahun 2022. Berikut merupakan rangkuman peristiwa awal tahun di Kota Tangerang:

Banjir 4 meter di Periuk

Awal tahun 2021 bagi warga Periuk tak seindah yang dibayangkan.

Catatan Kompas.com, sejumlah titik di kecamatan itu terendam banjir hingga setinggi 4 meter pada akhir Februari 2021.

Dua di antara titik lain yang terendam banjir adalah RW011 dan RW008, Kelurahan Periuk, Periuk.

Saat itu, banjir merendam ratusan kediaman warga dua RW tersebut mulai 20-25 Februari 2021.

Maria Magdalena merupakan salah satu warga RW 008 yang menjadi korban banjir.

Baca juga: 3 Wilayah Rawan Banjir di Kota Tangerang: Ciledug, Karang Tengah, dan Periuk

Meski kediamannya terendam banjir hingga 4 meter, perempuan yang saat itu berusia 60 tahun dan suaminya memilih untuk tidak mengungsi.

Sebab, kata Maria, kerumunan di tempat evakuasi memungkinkan adanya penyebaran Covid-19.

"Ya itu karena Covid-19, saya enggak evakuasi," ujar Maria, 23 Februari 2021.

"Sama anak-anak saya juga enggak boleh (ke tempat evakuasi). Jadinya ya di sini saja," imbuh dia.

Selama 20-23 Maret 2021, Maria dan suaminya tidur di lantai dua rumah mereka.

Baca juga: TV hingga Motor Rusak akibat Terendam Banjir Hampir Sepekan, Warga Periuk: Rugi Kira-kira Rp 40 Juta

Mereka memindahkan sejumlah baju, logistik, kompor, dan beberapa perabotan di rumahnya yang masih bisa diselamatkan.

Maria mengakui, banjir terendah di lingkungannya diketahui setinggi 30 sentimeter.

"Semakin ke dalam perumahan, dekat sama Jalan Sejahtera, itu banjirnya yang dalam. Soalnya emang jalan di sana rendah," tutur dia.

Saat itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengakui bahwa total warga di wilayah administrasinya yang menjadi korban akibat banjir mencapai sekitar 15.000 orang.

Lebih dari setengah jumlah tersebut adalah warga Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Baca juga: Banjir Berhari-hari di Periuk Kota Tangerang Disebabkan Aliran Sungai Cirarab Terhambat

Politisi Demokrat itu menyebut, jumlah tersebut merupakan data warga yang terdampak banjir hanya dalam periode waktu 20-21 Februari 2021.

"Total hampir 15.000 jiwa yang terdampak. Sekarang, sudah jauh berkurang karena tinggal wilayah (Kecamatan) Periuk yang masih parah," kata Arief, 22 Februari 2021.

Sementara itu, Camat Periuk Maryono mengatakan bahwa terdapat sekitar 8.500 warga di wilayahnya yang menjadi korban banjir itu.

Saat itu, untuk menangani banjir yang masih menggenangi tujuh RW tersebut, pihaknya menyalakan pompa air.

Pompa baru dinyalakan beberapa hari usai munculnya banjir karena listrik di lokasi rumah pompa dimatikan selama banjir.

Baca juga: Kerap Terendam Banjir, 9 Rumah di Kebayoran Baru Bakal Direnovasi

Menurut Arief, sejumlah titik banjir di Periuk masih terendam banjir karena aliran Sungai Cirarab yang melintas di dekat kelurahan tersebut terhambat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com