Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Remaja Ditangkap Polisi Saat Cari Lawan Tawuran Sambil Live Instagram di Depok

Kompas.com - 28/02/2022, 20:10 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tujuh remaja ditangkap Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok saat mencari lawan tawuran di jalanan pada Minggu (27/2/2022) dini hari.

Kepala Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok Iptu Winam Agus mengatakan, para remaja tersebut merupakan geng lapendos yang melakukan siaran langsung melalui Instagram.

"Ketika Tim Perintis Presisi mencoba memantau akun media sosial, ada salah satu akun kelompok gang lapendos junior yang sedang live," kata Winam saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/2/2022).

Baca juga: Ayah Perkosa Anak Kandung di Depok, Aksinya Terungkap Saat Tepergok Istri

Winam menjelaskan, saat mereka melakukan siaran langsung, terlihat ada kelompok lain yang menulis komentar untuk menantang perkelahian.

Remaja geng lapendos kemudian berkeliling mencari lawan.

"Saat live, ada saja kelompok yang melihat dan menantang untuk melakukan perkelahian (tawuran), akhirnya merasa sebal dan berkeliling untuk mencari-cari lawannya yang menantang tersebut," jelas Winam.

Tim Patroli Perintis Presisi kemudian mengikuti remaja geng lapendos yang berkeliaran menggunakan sepeda motor untuk mencari lawan.

Baca juga: Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Depok Ancam Bunuh Adik-adik Korban jika Nafsunya Tak Dilayani

Berbekal melihat siaran para pelaku di Instagram, tim patroli menemukan sekelompok remaja geng lapendos di Cagar Alam, Depok.

"Benar saja saat sampai di Cagar Alam, Tim Presisi dan Tim Opsnal melihat sekelompok remaja yang ciri-cirinya sama dengan yang ada di live akun media sosial tersebut," tutur Winam.

Dikatakan Winam, tim patroli kemudian memeriksa kelompok remaja tersebut dan menemukan empat buah senjata tajam yang mereka bawa.

"Para remaja tersebut langsung diberhentikan dan dilakukan pemeriksaan. Ditemukan empat senjata tajam ada pada badan mereka," ucapnya.

Baca juga: Terima Berkas Kasus, Polres Depok Dalami Dugaan Penipuan yang Libatkan Jamal Mirdad

Dari sepuluh remaja, tujuh orang ditangkap polisi, sedangkan tiga orang lainnya melarikan diri dan meninggalkan motornya.

"Tujuh remaja dapat diamankan dan tiga remaja lainnya melarikan diri meninggalkan kendaraannya," ungkap Winam.

Kemudian, kata Winam, Tim Patroli Perintis Presisi dan Tim Opsnal menghubungi petugas piket komando untuk membawakan kendaraan dinas guna mengangkut para remaja beserta barang buktinya.

Saat ini ketujuh remaja geng lapendos telah diamankan di Mapolres Metro Depok.

"Mereka diamankan ke komando Restro Depok diserahkan ke piket reskrim untuk ditindaklanjuti," pungkas Winam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com