Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Pemilik Pangkalan Gas di Ciracas Turun akibat Kenaikan Harga Elpiji Nonsubsidi

Kompas.com - 01/03/2022, 20:32 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pangkalan gas elpiji di Jalan Raya Poncol, Ciracas, Jakarta Timur, ikut menyesuaikan harga elpiji 5,5 kilogram dan 12 kilogram sesuai penetapan PT Pertamina Patra Niaga.

Pemilik pangkalan, Suryadi (44) mengatakan, penyesuaian harga elpiji nonsubsidi itu sudah berlaku sejak Minggu (27/2/2022).

"Kami kan dapat infonya itu tanggal 26 Februari (2022), diberitahukan bahwa ada penyesuaian harga," kata Suryadi, saat ditemui, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Pengusaha Warteg Beralih ke Gas Melon

Harga gas elpiji 5,5 kilogram di pangkalan milik Suryadi saat ini mencapai Rp 90.000 per tabung atau naik Rp 10.000.

Sementara untuk gas elpiji 12 kilogram harganya Rp 190.000 per tabung atau naik Rp 25.000. Akibat kenaikan harga tersebut, Suryadi menyebut omzetnya turun hingga 50 persen.

"Jelas (ada penurunan omzet). Masyarakat juga ketika datang sudah dengar berita, cuma tanya harganya berapa, kami jelaskan, mereka bilang 'oh nanti dulu deh Bang'. Kalau ini (penurunan omzet) bisa 50 persen lebih," tutur Suryadi.

Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina Patra Niaga, melakukan penyesuaian harga elpiji nonsubsidi.

Harga jual elpiji nonsubsidi 12 kilogram dari semula Rp 162.000 per tabung menjadi Rp 182.000 per tabung.

Kemudian, harga elpiji 5,5 kilogram atau Bright Gas naik dari Rp 76.000 per tabung menjadi Rp 85.250 per tabung. Sedangkan, harga elpiji subsidi 3 kilogram tidak berubah.

Pejabat Sementara (Pjs) Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, penyesuaian harga elpiji nonsubsidi ini seiring peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) yang mencapai 775 dollar AS per metrik ton atau naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021.

Baca juga: Lonjakan Harga Gas Nonsubsidi Buat Warga Tercekik, Lumayan Banget Naiknya

"Untuk elpiji subsidi 3 kilogram yang porsinya lebih dari 93 persen dari total konsumsi elpiji nasional per Januari 2022, tidak mengalami perubahan harga. Harga elpiji subsidi 3 kilogram tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (28/2/2022).

Irto mengatakan, penyesuaian harga hanya berlaku untuk elpiji nonsubsidi yang dikonsumsi 7 persen dari total konsumsi elpiji nasional. Penyesuaian harga yang berlaku mulai 27 Februari 2022 ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Dengan adanya penyesuaian, harga elpiji nonsubsidi yang berlaku saat ini sekitar Rp 15.500 per kilogram. Lebih lanjut kata dia, penyesuaian harga ini telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar elpiji nonsubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com