DEPOK, KOMPAS.com - Ferly Wikarta (42), pemilik toko elektronik di Depok, menjadi korban perampokan pada Selasa (1/3/2022) dini hari.
Dia berujar, keluarga dan karyawannya diikat dan disekap. Dua orang di antaranya mengalami luka-luka akibat diikat oleh perampok tersebut.
Namun, Ferly tak disekap lantaran para pelaku membutuhkannya untuk memberikan informasi.
"Lima orang dewasa diikat, suster, pembantu, karyawan, saya, sama istri. Yang mengalami luka-luka pembantu sama karyawan laki-laki, karena kan talinya itu kuat banget jadi tangannya pada bengkak," kata Ferly kepada wartawan, Rabu (2/3/2022).
"Cuma kalau giliran saya enggak disumpal, karena saya cukup kerja sama. Kasih tahu kunci di mana, kunci brankas berapa, saya kasih tahu, karena kalau salah gue ketok pakai linggis," lanjut dia.
Kawanan perampok yang beranggotakan tiga orang mulai masuk ke dalam ruko sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka menyekap korban selama satu setengah jam.
"Kejadiannya jam 03.00 WIB sampai jam 04.30 WIB. Sebelum dia (pelaku) keluar, ikatan di tangan saya direnggangi, saya diam dulu. Pas mereka sudah jalan, baru saya buka pakai gunting dan buka ikatan yang lain," kata Ferly.
Baca juga: Suporter Persija Bentrok dengan Pendukung Persib di Bogor, 26 Orang Ditangkap Polisi
Lebih lanjut, dikatakan Ferly, para perampok juga mengancam korban akan dibunuh dengan sejata tajam yang dibawanya jika enggan memberikan informasi yang dibutuhkan pelaku untuk melancarkan aksinya.
"Jadi dia (suster dan pembantu) diancam mau dibunuh, disuruh kasih tahu di sini ada berapa orang, di situ dia (perampok) turun ke lantai satu ada karyawan toko," kata dia.
Ferly menuturkan, pelaku juga memukul serta menodong dengan senjata tajam kepada karyawan toko yang berada di lantai satu.
"Karyawan toko yang di lantai satu itu tahu ada perampok masuk, dia (karyawan) sempat ngumpat terus ketahuan, akhirnya ditodong golok dan dipukul, suruh buka (ruangan) lantai dua," ujarnya.
Baca juga: Produsen Miras Ilegal di Jatiasih Mengaku Dapat Omzet hingga Rp 100 Juta Per Bulan
Akibat peristiwa tersebut, kawanan perampok itu menggasak uang ratusan juta rupiah di dalam brankas hingga barang lainnya.
"Uang tunai Rp 200 juta, enam jam tangan senilai Rp 150 juta dan enam handphone senilai 40 jutaan. Kurang lebih kerugian Rp 390 juta," kata kata Ferly.
"Uang semuanya ada di brankas, pas ketemu dia (perampok) senang semua," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.