"Sampai pemeriksaan kemarin, AS masih menolak mengakui dia menyuruh melakukan," kata Ade.
Namun penyidik telah mengantongi dua alat bukti dari penyelidikan dan pemeriksaan 4 tersangka lain yang lebih dahulu ditangkap.
Selain itu, penyidik juga sudah melakukan gelar perkara lanjutan kasus pengeroyokan tersebut pada Selasa (2/3/2022).
"Motif ini masih kami dalami. Kenapa? Karena sampai saat ini yang bersangkutan masih menolak dan belum mengakui perbuatannya dan itu hak tersangka," kata Ade.
Peristiwa pengeroyokan terjadi di tempat parkir sebuah restoran di Cikini, pada Senin sekitar pukul 14.10 WIB.
Saat Haris turun dari mobil, tiga orang langsung menghampirinya dan menghajarnya secara membabi buta.
"Setelah turun dari mobil, saya dihajar dan dipukul oleh orang tidak dikenal lebih dari tiga orang," kata Haris dalam keterangannya, Senin (21/2/2022), seperti dikutip Tribunnews.com.
Ketiga pelaku tersebut menyerangnya dengan batu dan benda tumpul.
Diduga kuat, para pelaku telah membuntutinya sejak dari rumah hingga tiba di lokasi parkiran tersebut.
Usai melakukan aksi pengeroyokan, para pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor. Haris menderita luka di bagian wajahnya.
Ia langsung dibawa ke IGD RSCM Kencana untuk mendapatkan perawatan medis.
"Kepala sobek dan harus dijahit dan ditangani oleh dokter spesialis di IGD RSCM Kencana," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.