JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan di Indonesia telah berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali dunia pendidikan.
Untuk mencegah klaster Covid-19 di sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menerapkan sejumlah pembatasan.
Pemerintah menetapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring hingga pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 50 persen.
Dengan adanya peraturan itu, guru sangat berperan penting dan dituntut peka dengan perubahan situasi.
Kompetensi guru yang baik sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Ragam Varian Covid-19 yang Terkonfirmasi di Jakarta, dari Alpha hingga Omicron
Wakil Kepala SMA Negeri 23 Jakarta, Edi Susilo mengatakan, saat PJJ diterapkan, terdapat guru yang belum memahami metode belajar secara daring.
"Namanya perubahan pasti ada yang siap dan ada yang belum siap, misalnya dia belum menguasai suatu link aplikasi," ujar Edi, saat dihubungi, Kamis (3/3/2022).
"Biasanya siswa lebih cepat mengerti teknologi, jadi biasanya anak-anak membantu gurunya ketika mengalami kesulitan," sambung dia.
Menurut Edi, pihaknya memberikan pelatihan kepada para guru yang masih belum menguasai metode pembelajaran daring.
Program in-house training (IHT) digelar pihak sekolah untuk memberikan pemahaman terhadap guru.
"Kita sampaikan, teman-teman guru kalau mau pakai aplikasi (Zoom dan Google Meet) seperti apa, cara menyampaikan materi melalui video seperti apa, sehingga harapannya mereka bisa memakai hal itu mulai dari yang dasar-dasar saja," tuturnya.
Menurut Edi, program IHT diadakan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar di masa pandemi.
Baca juga: Cerita Orangtua Saat Dampingi Anak Belajar Daring Selama Pandemi Covid-19
Terpisah, Revy Apri Yuda, guru di SMP Negeri 191 Jakarta Barat mengatakan, saat penerapan PJJ, ada beberapa hambatan saat kegiatan belajar mengajar.
"Kesulitannya, karena kita tidak ketemu langsung dengan murid jadi kita tidak tahu karakter murid seperti apa, kemudian kalau pemberian materi pasti ada saja kendalanya misalnya sinyal yang putus-putus," ujar Revy saat dihubungi, Selasa (1/3/2022).
Sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dirinya kerap memberikan materi olahraga melalui rekaman video.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.