DEPOK, KOMPAS.com - Aliyah, pengurus Yayasan Panti Yatim Indonesia (PYI) Depok menuturkan, selama pandemi Covid-19 jumlah donasi kian menurun jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.
"Dampaknya dari segi donasi yang sebelumnya alhamdulillah, bahkan mencapai target setiap tahunnya. Tapi untuk dua tahun kemarin ada penurunan donasi, yang tadinya berapa juta jadi setengahnya," kata Aliyah, saat ditemui, Kamis (3/3/2022).
Baca juga: Anak Panti Asuhan di Riau Dapat Bantuan Biaya Makan Selama Setahun
Aliyah mengatakan, sejak pandemi pemasukan pemasukan yayasan mengandalkan donatur tetap. Ia juga tak segan memberikan penawaran terhadap donatur yang takut untuk keluar rumah.
"Kita tawarkan tiga alternatif, donasi melalui transfer, jemput donasi tersebut atau bisa datang langsung," ujar dia.
Kendati demikian, kata Aliyah, pemenuhan kebutuhan anak-anak asuh tidak begitu terkendala. Sebab, kebutuhan tersebut masih dapat dipenuhi melalui donasi dari donatur tetap.
"Ada donatur tetap, alhamdulillah. Saat ini kebanyakan donatur dari yang lewat tapi semoga saja menjadi donatur tetap," ucapnya.
Baca juga: Panti Goceng, Cara Mahasiswa IPB Berbagi Ilmu dan Kebahagiaan ke Anak Panti Asuhan
Diketahui, PYI Depok merupakan cabang baru yang dibangun pada 2021. Saat berdirinya panti ini, total anak asuh sebanyak delapan orang, selang beberapa bulan setelahnya bertambah empat orang.
"Pas tahun 2021 itu awalnya delapan orang terus bertambah empat orang. Total anak asuh di sini ada 12 orang, dari mulai TK, SD, SMP dan SMA," tutur Aliyah.
Dia menuturkan, riwayat anak asuhnya rata-rata ditinggal orangtua karena meninggal dan duafa.
"Enggak ada yang ditinggalkan karena Covid-19. Kalo misalnya riwayat anak-anak (diasuh di sini) sebelum pandemi Covid-19 orangtuanya sudah meninggal," terang Aliyah.
"Jadi dari pihak kita ada bagian yang terjun untuk mengajak tinggal di yayasan ini emang dilihat dari keluarganya memang ditinggalnya sebelum ada Covid-19," sambungnya.
Baca juga: Mengenal Yahya Edward Hendrawan, Guru Ngaji Berkostum Badut yang Mengajar Anak-anak di Panti Asuhan
Secara terpisah, pengurus Yayasan Yatim Cikal Mandiri, Ahmad Satiri mengatakan, pandemi Covid-19 tidak begitu memengaruhi pendanaan panti asuhan.
Meski tidak mendapat pendanaan khusus dari pemerintah, donasi selalu datang dari orang-orang yang lewat.
"Iya alhamdulillah tidak ada beda dari dulu semenjak saya di sini. Alhamdulillah ada saja rejekinya anak-anak walaupun tidak ada khusus dari pendanaan pemerintah," kata Ahmad.
"Ada saja orang lewat tiba-tiba hatinya Allah ketuk. Karena seringnya orang lewat yang kasih," ucapnya.
Ahmad mengatakan, saat ini terdapat tujuh anak yang tinggal di panti asuhannya. Mereka tidak memiliki riwayat orangtua yang meninggal akibat pandemi Covid-19.
Yayasan Yatim Cikal Mandiri hanya merawat anak-anak yang berada di jejang pendidikan sekolah dasar (SD).
Baca juga: Senyum Anak Panti Asuhan di Cilincing Dapat Donasi BTS Meal dari Army
Jika anak asuhnya ingin melanjutkan pendidikan, nantinya Ahmad akan mencari cabang lain sesuai tingkatannya.
"Karena keadaannya seperti ini, sampai lulus SD. Kalau masuknya kelas empat berarti dua tahun. Kalo masuknya dari awal ya enam tahun," ujar Ahmad.
"Kalau dia mau masuk ke panti lagi ya di cabang lain, dicarikan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.