Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terekam Kamera, Pria Kekar yang Banting Sopir di Cibubur Juga Pukul Kernet Truk

Kompas.com - 04/03/2022, 11:29 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berbadan kekar yang mengamuk di lampu merah Cibubur, Jakarta Timur, tidak hanya melakukan penganiayaan terhadap sopir truk dump.

Yandi, saksi mata, mengatakan, saat penganiayaan pada Rabu (2/3/2022) sekitar pukul 11.00 WIB itu terjadi, pelaku juga menganiaya kernet truk yang mencoba melerai.

"Saya lihat kernetnya misahin, tapi dipukul juga. Kalau sopir disuruh turun langsung dibanting," kata Yandi di Jakarta Timur, Kamis (3/3/2022), seperti dilansir Tribun Jakarta.

Baca juga: Lapor Diri ke Badan Pemasyarakatan Jaksel Usai Bebas, Angelina Sondakh: Alhamdulillah Sehat

Hanya saja, tindak penganiayaan terhadap kernet ini tidak terekam pada video berdurasi 30 detik yang direkam dari kejauhan oleh seorang warga dan kini viral di media sosial.

Pada video yang beredar, hanya tampak pelaku menganiaya sopir truk.

Pengemudi truk yang baru turun dari kendaraannya langsung ditendang dan dibanting oleh pelaku. Sesaat setelah dibanting, pengemudi truk tersebut langsung tersungkur di jalan.

Tidak selesai sampai di situ, ketika sopir truk sudah jatuh, orang berbadan kekar tersebut juga sempat melakukan penganiayaan dengan menginjak kepala korban.

Baca juga: Pungli Tarif Derek di Tol Jagorawi, Operator Diberi Surat Peringatan

Korban terlihat pasrah sambil memegang kepalanya. Beberapa warga lalu menahan pria berbadan kekar itu untuk menghentikan penganiayaan.

"Kalau luka si sopir sepenglihatan saya di kepala karena diinjak itu. Enggak tahu juga pelakunya itu orang mana," ujar Yandi.

"Habis kejadian itu dia enggak langsung pergi, masih marah-marah begitu lumayan lama," ujar Yandi.

Baru setelah kerumunan warga bertambah banyak di sekitar lokasi, pelaku meninggalkan lokasi kejadian. Disusul korban yang meninggalkan lokasi dalam keadaan meringis menahan sakit.

Baca juga: 4 Orang Diduga Jadi Korban Salah Tangkap dan Disiksa Polisi di Bekasi

Sementara Umi, saksi mata lain, menuturkan, penganiayaan dipicu truk dump yang dikemudikan korban menyerempet sepeda motor pelaku.

"Awalnya itu dia (pelaku) bawa motor keserempet truk, langsung marah-marah. Berhentilah sopir truk, langsung mukuli sopirnya," tutur Umi.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono juga telah mengonfirmasi adanya peristiwa penganiayaan yang menimpa pengemudi truk itu.

Korban sudah membuat laporan di Kepolisian Sektor Pasar Rebo.

"Korban sudah buat laporan di Polsek dan sekarang lagi dilakukan penyelidikan oleh Polsek dan Polres," ucap Kombes Budi Sartono.

Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Pria Kekar Aniaya Sopir Truk di Lampu Merah Cibubur

Dihubungi terpisah, Kapolsek Pasar Rebo AKP Marbun mengatakan, korban sudah melakukan visum.

Pihak kepolisian saat ini sudah memeriksa saksi dan akan mengejar pelaku penganiayaan tersebut.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Tak Terekam Video, Pria Kekar yang Banting Sopir di Jakarta Timur juga Pukul Kernet Truk"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com