JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Jakarta Barat, mengeluhkan harga daging yang masih tinggi meski sudah melakukan aksi mogok berdagang.
"Mogok dagang empat hari, tapi harga masih enggak berubah," kata Mul (56) salah satu pedagang daging Pasar Slipi saat ditemui di lapaknya, Jumat (4/3/2022).
Mul bersama pedagang daging di Indonesia lainnya telah melakukan aksi mogok dagang selama empat hari sejak Senin (28/2/2022).
Mogok dagang ini dilakukan untuk memprotes harga daging sapi yang tinggi. Mul mengatakan harga daging masih sama sebelum dan sesudah aksi mogok.
Baca juga: Pria Berbadan Kekar Banting Sopir Truk di Lampu Merah Cibubur, Sempat Mengaku Anggota
"Harga masih sama, masih Rp 140.000 sampai Rp 150.000 per kilogramnya. Enggak ada yang berubah," ungkap Mul dengan kecewa.
Akibatnya, jumlah pelanggan jadi berkurang.
Keadaan tersebut juga dikeluhkan Adi (50), pedagang daging lainnya di sana. Dengan harga daging yang masih tinggi, omzet pedagang menjadi sangat tipis.
"Kalau keuntungan, kami biasanya ambil untung kotor 10 persen, sekitar Rp 15.000 hingga Rp 20.000, kadang untung Rp 10.000 juga kita ambil. Itu untung kotor ya," kata Adi.
Harga daging yang tinggi berpengaruh terhadap omzet pedagang.
Baca juga: Tak Terekam Kamera, Pria Kekar yang Banting Sopir di Cibubur Juga Pukul Kernet Truk
"Ambil untungnya sama, tapi berpengaruh dengan omzet kita. Kalau harga daging tinggi, jarang yang mau beli daging. Jadi kita rugi," keluh Adi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.