Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bujukan hingga Bergelut Demi Hentikan Tukang Bakso yang Tusuk 2 Orang karena Bisikan Gaib

Kompas.com - 07/03/2022, 15:38 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Bintara Pembina Desa (Babinsa) 1 Kelurahan Kapuk Koramil 04 Cengkareng, Pelda Jaelani, cukup membuat tegang warga Pedongkelan, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat lalu.

Jaelani terpaksa bergulat dengan seorang warga yang berprofesi sebagai tukang bakso keliling, SP (36). Pasalnya, SP masih enggan menyerahkan diri, meski telah menusuk kedua rekannya dengan sebuah pisau.

Baca juga: Mengaku Dapat Bisikan Gaib, Tukang Bakso Keliling Tusuk 2 Rekan Seprofesi di Cengkareng

Sebelumnya, ponsel Jaelani berdering keras. Seorang ketua RT menghubunginya dengan nada kepanikan.

"Tiba-tiba ada pihak RT menelepon, katanya 'Pak, ada orang ditusuk, ususnya terurai'," kenang Jaelani kepada wartawan, Senin (7/3/2022).

Jaelani pun segera menuju lokasi kejadian. Saat itu, seorang korban yang berprofesi sebagai tukang bakso keliling pun telah dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat tusukan pisau dari temannya.

Ia pun segera mencari pelaku penusukan yang dikabarkan warga setempat tengah berada di atap salah satu rumah. Bersama sejumlah pihak RT, ia membujuk SP yang masih memegang pisau di tangan.

"Kami membujuk, 'Pak, ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Buang pisaunya, ayo turun'," kata Jaelani.

Baca juga: Balita dan Tetangganya di Depok Tewas Tersengat Listrik Usai Angin Kencang Rusak Sebuah Kabel

Meski bujukan Jaelani dan warga sekitar sempat tak digubris, SP akhirnya mau turun dan masuk ke rumah lantai 2 tersebut.

"Tapi senjata masih digenggam, jadi saya minta warga lainnya untuk turun ke lantai bawah, takut berbahaya," kata dia.

Menurut Jaelani, meski SP telah berada di hadapannya, SP masih enggan membuang pisau tersebut.

Bersama seorang warga, Taufik, yang diam-diam membantu, mereka kemudian berupaya mengambil pisau dan mengamankan SP. Pergelutan pun terjadi.

"Akhirnya saya dan pelaku berpapasan. Lalu saya tarik dia, ditimpalah badannya si pelaku oleh Taufik itu, lalu saya amankan dengan cekik leher pelaku," tegang Jaelani.

Baca juga: Operasi Lintas Jaya di Tanah Abang, Petugas Temukan Banyak Truk Kelebihan Muatan

SP yang sebelumnya terlihat emosional itu kemudian mulai terkulai lemas. Ia pingsan.

"Dia lemas, lalu saya lepas cekikannya. Dia (SP) pingsan ternyata. Setelah itu kami ikat pakai tali," imbuh dia.

Namun, peristiwa itu tak berhenti di situ. Setelah mengamankan pelaku, Jaelani bersama warga kemudian menemukan seseorang telah tergeletak berlumuran darah di rumah tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com