Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pejagalan Rela Antre Beli Minyak Goreng Murah: Di Toko Swalayan Tak Pernah Dapat, Langka

Kompas.com - 07/03/2022, 17:02 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, antusias membeli minyak goreng murah, Senin (7/3/2022).

Masyarakat yang membeli minyak goreng murah tersebut harus menukar kupon yang mereka dapatkan dari RT dan RW setempat.

Namun, pembelian dibatasi maksimal dua liter untuk tiap penerima satu kupon.

"Dibatasi 1 kupon cuma 2 liter. Satu orang 2 liter, harganya Rp 10.500, jadi satu kupon Rp 21.000," ujar Fitri, warga RT 003 RW 009 yang antre membeli minyak goreng murah di Jalan Keting, Pejagalan, Penjaringan.

Baca juga: Animo Masyarakat Tinggi dalam Operasi Pasar, Polres Jaksel Batasi Pembelian Minyak Goreng

Fitri mengatakan, dirinya datang ke lokasi pembelian pukul 10.00 WIB untuk menyimpan botol di antrean.

Dia pun sempat pulang terlebih dahulu sebelum kembali ke lokasi pembelian pada pukul 13.00 WIB.

Dia mengaku rela antre untuk mendapatkan harga minyak goreng yang murah.

"Kalau ke (toko) swalayan memang tidak pernah dapat, kalau di pasar ada tapi harganya tidak seperti pemerintah, Rp 28.000," kata dia.

Baca juga: Formula E Jakarta Belum Mulai Balapan tapi FEO Sudah Tawari 4 Ajang Lainnya, Ini Respons Wagub DKI

Hal senada disampaikan Lia, warga RT 008 RW 003 yang juga turut mengantre di lokasi untuk membeli minyak goreng murah.

Dia mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng dalam beberapa waktu terakhir.

"Lumayan langka, seperti di minimarket juga itu sudah yang bukan premium. Ada sih, cuma bukan merek yang bagus-bagus," kata Lia.

Di RW 003 tempat tinggalnya, kata Lia, setiap kupon bisa ditukarkan untuk membeli maksimal lima liter minyak goreng murah.

Lia pun mengaku senang dengan adanya minyak goreng murah yang dijual terbatas tersebut karena selama ini dia cukup kesulitan mendapatkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com