Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Sidang Kasus Kebakaran Lapas Tangerang, BPBD Padamkan Api dari Luar Blok C2 hingga Selamatkan 3 Napi

Kompas.com - 08/03/2022, 08:40 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Saksi Adhiyansyah menambahkan, tim BPBD memadamkan api dari sisi gerbang timur. Tim BPBD sudah memasuki area lapas, tetapi mobil mereka memang tidak bisa memasuki area Blok C2.

"Jadi yang dimaksud oleh Pak Damkar (Sarpa), itu dari gerbang timur, bukan dari luar tembok (Lapas Kelas I Tangerang)," kata Adhiyansyah dalam persidangan.

"Mereka sudah masuk ke dalam untuk upaya pemadaman. Upaya pemadaman sudah koordinasi juga dengan rombongan damkar," sambung Adhiyansyah.

Akui kekurangan pegawai

Adhiyansyah mengaku pihaknya kekurangan pegawai yang bertugas untuk menjaga para narapidana.

Terungkapnya hal itu bermula saat penasihat hukum bertanya soal hal yang harus menjadi fokus petugas usai kebakaran terjadi.

Menurut Adhiyansyah, para petugas selama ini sudah fokus mengontrol blok. Namun, hal yang menjadi permasalahan adalah pihak Lapas Kelas I Tangerang kekurangan pegawai yang berjaga.

Baca juga: Lagi, Petugas Mengaku Tak Dengar Bunyi Alarm Saat Kebakaran Lapas Tangerang

Dia mengaku, saat kebakaran terjadi, sedianya ada 13 penjaga. Namun, satu orang tak hadir sehingga total ada 12 penjaga saat itu.

Selayaknya, menurut Adhiyansyah, butuh total 20 orang untuk berjaga setiap malam di Lapas Kelas I Tangerang.

"Pos atas tujuh orang, blok ada delapan yang harus diawasi. Jadi, selayaknya untuk anggota regu saja 15 orang," tutur dia.

"Lalu, ditambah wakil komandan regu dan komadan regu, jadi 17 orang. Di depan juga jaga, jadi setidaknya (butuh) 20 orang," sambung Adhiyansyah.

PLN tak cek beban listrik

Dalam agenda sidang yang sama, Sasongko Ari Wibowo mengakui bahwa pihaknya tak mengecek beban listrik di Lapas Kelas I Tangerang setelah lapas itu terbakar pada 8 September 2021.

Majelis hakim awalnya bertanya apa kaitan kebakaran Lapas Kelas I Tangerang dengan PLN. Sasongko menyatakan, pihaknya tak menerima laporan dari lapas saat lokasi itu terbakar.

Pihaknya mengetahui lapas tersebut dilalap api dari berita.

"Sekitar pagi, kami datang untuk memastikan aset PLN aman, kena atau tidak. Dicek gardu listrik ada di luar lapas dan kWh (kilo watt hour) itu juga di luar lapas," papar Sasongko.

Sasongko mengaku, pihaknya tak menyelidiki berkait kebakaran di lapas itu. Sebab, berdasarkan UU Nomor 30 Tahun 2019, aset PLN hanya gardu dan kWh.

Majelis hakim lalu bertanya apakah pihak PLN memadamkan listrik di lapas saat kebakaran terjadi.

"Tidak ada pemadaman karena tidak ada laporan juga," tutur Sasongko.

Baca juga: Dalam Sidang, Pihak PLN Mengaku Tak Matikan Listrik Lapas Tangerang Saat Kebakaran

Kepada Sasongko, hakim bertanya berapa daya listrik di Lapas Kelas I Tangerang. Kata Sasongko, Lapas Kelas I Tangerang memiliki daya listrik sebesar 147.000 VA (satuan daya).

"Ada kelebihan beban (listrik) enggak?" majelis hakim bertanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com