JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Indonesia dari Griffith University Australia Dicky Budiman sepakat dengan pemerintah, yang menyebut situasi di Jabodetabek kian membaik dari kasus Covid-19.
Meski telah membaik, kata Dicky, Jabodetabek belum melalui masa situasi kritis pandemi Covid-19.
"Bahwa situasi membaik iya, ada perubahan. Namun bahwa situasi kritis sudah terlewati belum. ini yang harus dipahami," kata Dicky saat dihubungi, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Jawa-Bali 8-14 Maret, Jabodetabek Resmi Masuk Level 2
Kasus Covid-19 di Jabodetabek yang disebut pemerintah telah menurun bukan berarti virus telah menghilang.
Terlebih proses testing dan tracing yang terjadi saat ini sangat terbatas.
"Virus ini ada. Apalagi dengan kapasitas testing tracing yang terbatas, ini yang berbahaya. Orang yang terinfeksi Covid-19 ini kan ada yang disebut jangka panjang atau serius," kata Dicky.
Menurut Dicky, fakta Jabodetabek belum melalui fase kritis dari kasus Covid-19 itu dilihat dari kasus kematian yang masih ada.
Baca juga: UPDATE 7 Maret: Kasus Kematian akibat Covid-19 Bertambah 258
"Kemudian positivity rate di 30 provinsi masih di atas 5 persen. Ini serius kalau positivity rate ditambah fakta bahwa kapasitas testing tracing kita ya belum memadai," kata Dicky.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, wilayah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke Level 2 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) selama sepekan mendatang.
Hal ini disebabkan situasi pada dua daerah aglomerasi itu yang kian membaik.
Baca juga: Luhut Klaim Kasus Covid-19 di Jawa-Bali Turun Drastis
"Seiring dengan perbaikan situasi yang semakin hari semakin baik, maka sejumlah kabupaten/kota yang berstatus Level 2 kembali meningkat cukup signifikan," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang disiarkan daring pada Senin (7/3/2022).
"Aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke Level 2 karena kasus konfirmasi harian turun," ungkapnya.
Detail perubahan level daerah pelaksana PPKM akan dijelaskan secara lebih rinci dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) yang terbit pada Senin ini.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga mengungkapkan kondisi kasus kematian di DKI, Bali dan Banten mengalami penurunan. Dia pun memprediksi angka kasus kematian di ketiga provinsi akan semakin menurun dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.