Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Terapkan PPKM Level 2, Kasus Covid-19 Selalu di Bawah 5.000 sejak Awal Maret

Kompas.com - 08/03/2022, 16:36 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat mengeklaim penularan kasus Covid-19 di DKI Jakarta mulai menurun setelah mengalami lonjakan beberapa waktu lalu.

Jakarta pun kini sudah kembali menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 dari yang sebelumnya menerapkan PPKM level 3.

Selain Jakarta, daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga kembali menerapkan PPKM level 2.

Baca juga: DKI Jakarta Kembali Terapkan PPKM Level 2

Lantas benarkah tren kasus Covid-19 di Jakarta mengalami penurunan?

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang dihimpun oleh Kompas.com, setelah mencapai angka tertinggi dengan 15.825 pada 6 Februari 2022, kasus harian Covid-19 hingga akhir Februari masih fluktuatif.

Pada 22 Februari misalnya, DKI mencatatkan 5.208 kasus baru Covid-19, kemudian pada 23 Februari naik kembali menjadi 7.295.

Lalu, pada 25 Februari tercatat ada 4.524 kasus baru Covid-19, tetapi pada 26 Februari kasus kembali menanjak dengan jumlah 4.675.

Sementara pada hari berikutnya, yakni 27 Februari, tercatat ada 3.957 kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta, tetapi pada 28 Februari kasus kembali menanjak jadi 7.300.

Baca juga: Tes PCR/Antigen Dihapus Sebagai Syarat Perjalanan, Warga Khawatir Penularan Makin Parah

Namun, pada pekan pertama Maret, angka kasus harian Covid-19 di Ibu Kota kembali menurun dan selalu di bawah 5.000 kasus meski angkanya tetap naik turun.

Pada 1 Maret, ada 3.634 kasus baru Covid-19 lalu naik jadi 4.196 pada 2 Maret dan naik lagi pada 3 Maret yakni 4.669.

Kemudian, pada 4 Maret kembali terjadi penurunan kasus yakni 3.727, lalu pada 6 Maret kasus Covid-19 di DKI kembali menurun di angka 3.669 dan pada 7 Maret tercatat penambahan kasus sebanyak 2.693.

Baca juga: Jakarta PPKM Level 2, Transportasi Umum Beroperasi dengan Kapasitas 100 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com