Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Saluran Air di Jakarta Tercemar Sampah Makanan

Kompas.com - 09/03/2022, 06:08 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sisa makanan yang menggumpal dan menyumbat saluran air masih ditemui di saluran-saluran air di Jakarta. Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat baru-baru ini menemukan banyak sampah makanan saat sedang mengeruk saluran air.

Temuan ini setidaknya ada tiga wilayah, yaitu Kecamatan Menteng, Kecamatan Gambir, dan Kecamatan Tanah Abang. Saluran air yang terdapat limbah makanan ini pun tidak jauh dari tempat usaha makanan atau restoran.

”Sampah seperti ini lebih banyak ditemukan di Gambir dan Tanah Abang. Kalau Tanah Abang kayaknya lebih banyak karena pedagang buang sampah ke saluran air. (Di titik-titik itu) pernah ada genangan ketika intensitas hujan lebat,” kata Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas SDA Jakarta Pusat, Achmad Daeroby, dilansir dari Kompas.id, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Kekhawatiran Setelah Syarat Tes PCR/Antigen Dihapus | Perempuan di Depok Dibekap Pria Tak Dikenal

Dalam foto yang ia terima dari petugas pengerukan di salah satu titik di dekat Jalan Abdul Muis, Kecamatan Gambir, sampah makanan terlihat membentuk gumpalan-gumpalan putih kecoklatan yang memenuhi saluran dengan air tergenang.

”Sampah seperti ini bisa mengeras. Ini lalu bisa membuat aliran air terganggu, hingga menjadi genangan dan banjir,” lanjutnya.

Pengamatan Kompas di lokasi sama juga menemukan sampah sisa makanan di beberapa titik saluran-saluran air. Yang jelas terlihat adalah bungkus atau kemasan makanan, antara lain plastik minuman dalam bentuk gelas atau botol, kemasan camilan, sedotan, hingga plastik permen.

Baca juga: Anies Ajukan Banding atas Putusan PTUN Terkait Gugatan Korban Banjir soal Kali Mampang

Sampah itu juga ditemukan tidak jauh dari tempat usaha makanan, baik toko maupun pedagang kaki lima (PKL). Ada juga PKL di trotoar yang tidak membuang sampah sisa makanan mereka dengan benar, yaitu melalui lubang penutup saluran air yang digunakan sekaligus untuk membuang air cucian alat makan.

Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan mengatakan, suku dinas lingkungan hidup di wilayah Jakarta Pusat kini sudah turun untuk mengecek temuan tersebut. Jika benar ada pelaku usaha makanan yang membuang sampah sembarangan ke saluran air, mereka bisa dikenai denda.

”Sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah Pasal 127 Ayat 2, penanggung jawab usaha bisa kena sanksi administratif berupa denda maksimal Rp 50 juta kalau buang sampah sembarangan. Untuk PKL, dendanya diatur Pasal 130 Ayat 1 sebesar Rp 500.000,” tuturnya.

Baca juga: Dinilai Tak Efektif Cegah Banjir Jakarta, Sumur Resapan ala Anies Malah Akan Digunakan di IKN

Selain limbah padat, limbah cair seperti minyak, kata Yogi, juga banyak dibuang pelaku usaha makanan. Minyak bekas pakai masak atau minyak jelantah yang dibuang ke saluran air bisa mengendap dan menyebabkan aliran air terhambat.

Untuk mengatasi ini, Dinas Lingkungan Hidup DKI membuat program pembagian alat perangkap lemak atau grease trap portable secara gratis untuk pedagang makanan skala usaha mikro, kecil, dan Menengah.

”Kami imbau pedagang makanan juga tidak membuang jelantah ke saluran air, tapi bisa dipupuk dan didonasikan untuk diolah menjadi biodiesel. Misalnya, melalui lembaga sosial terkait,” pesannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Sampah Makanan Cemari Saluran Air Jakarta"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com