Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Respons Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Usai Syarat Bawa Hasil Tes Covid-19 Dihapuskan

Kompas.com - 09/03/2022, 13:53 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Tentu sangat membantu karena antigen itu tidak murah juga bagi sebagian orang. Di beberapa tempat mungkin harga tes antigen masih ada yang Rp 100.000," papar pria 50 tahun itu.

Asmara mengaku penghapusan hasil tes Covid-19 ini sangat memengaruhi kondisi keuangannya.

Sebab, ia kerap menggunakan pesawat untuk urusan pekerjaannya.

"Sering naik pesawat, hampir setiap minggu atau dua minggu sekali. Kebutuhan kerja," katanya.

Akan tetapi, dia mengaku merasa sedikit khawatir karena akan menggunakan pesawat bersama dengan penumpang yang tidak menjalani tes Covid-19.

Asmara mengaku tetap tes antigen meski tak lagi diwajibkan.

"Kalau kekhawatiran ya ada sedikit, kalau khawatir banget ya saya enggak terbang. Kayak saya ini tetap antigen. Di PeduliLindungi ada hasil antigen walau sudah vaksin dosis dua," urainya.

Penumpang lain bernama Irfan (27) juga menyetujui penghapusan hasil tes PCR atau antigen.

Hal yang terpenting, menurut dia, adalah penerapan protokol kesehatan selama di perjalanan.

"Untuk perjalanan setuju (tes Covid-19 dihilangkan), yang penting protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat," ucapnya.

Di sisi lain, Irfan tak menampik bahwa ada kekhawatiran atas penerapan peraturan baru itu.

Akan tetapi, karena sudah divaksinasi Covid-19, kekhawatirannya pun berkurang.

"Dulu sih awal-awal pandemi agak khawatir ya keluar atau ketemu banyak orang, tapi sekarang udah lebih tenang semenjak sudah vaksin," paparnya.

Menurut dia, keputusan pemerintah yang menghapuskan tes PCR atau antigen dapat diartikan bahwa kondisi pandemi saat ini tak terlalu mengkawatirkan lagi.

Irfan kembali menyebutkan bahwa protokol kesehatan merupakan hal yang wajib terus dilaksanakan penumpang pesawat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com