JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mencatat, 5.200 warga mengidap tuberkulosis (TBC) sejak Januari hingga awal Maret 2022.
Sejumlah warga penderita TBC dan masih dalam masa pengobatan itu tersebar di 10 kecamatan wilayah Jakarta Selatan.
"Ada 5.200 penderita TBC dan itu masih dalam pengobatan," ujar Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin saat dikonfirmasi, Rabu (9/3/2022).
Baca juga: Anies Ajukan Banding soal Pengerukan Kali Mampang, Fraksi PDI-P: Tak Peka Persoalan Masyarakat
Munjirin tak menampik bahwa jumlah kasus TBC di Jakarta Selatan sangat tinggi.
Hal itu diduga karena proses penyembuhan penyakit TBC membutuhkan waktu yang lama.
"Dia harus sering ke dokter dan minum obat. Kadang banyak penderita tidak sabar (dalam proses pengobatan). Jadi kalau ibarat kuliah kena DO (drop out) kalau dia tidak minum obat lagi dan akhirnya meninggal," kata Munjirin.
Banyaknya penderita TBC membuat Pemkot Jakarta Selatan bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan PCNU untuk melakukan pelatihan kepada 20 kader TBC pada Rabu ini.
Baca juga: Aturan Baru, Semua Kursi di KRL Bisa Diduduki Penumpang Mulai Hari Ini
Kader itu menjalani pelatihan untuk dapat menyosialisasikan soal penyakit TBC kepada penderita maupun ke warga lain.
"Karena belum semua paham mereka terkena TBC cara mengobatinya seperti apa. Karena ini penyakit yang sudah lama makanya tadi dilaksanakan pelatihan kader untuk sosialisasi ke penderita TBC," ucap Munjirin.
Munjirin mengatakan, pihaknya juga berencana menambah jumlah kader sampai ke tingkat RW dan RT setiap kelurahan untuk menangani kasus TBC yang ada di Jakarta Selatan.
"Banyak sudah kader penanganan TBC kami dan akan perbanyak terus," ucap Munjirin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.