Untuk penumpang KRL yang berdiri, marka untuk menjaga jarak memang masih terpasang. Namun pada jam-jam padat marka jaga jarak itu juga kerap tak dipatuhi karena ramainya penumpang di dalam gerbong.
Baca juga: Tanda Jaga Jarak di Kursi Kereta Dicabut, Penumpang dari Stasiun Bekasi Duduk Berdempetan
Di tengah terus melonggarnya aturan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan, kabar kurang baik juga datang dari capaian vaksinasi.
Angka vaksinasi booster atau vaksin ketiga yang bisa meningkatkan kekebalan apabila tertular virus corona masih rendah.
Antusiasme masyarakat Jakarta untuk mendapatkan vaksin booster tidak setinggi saat pelaksanaan vaksin pertama atau pun kedua. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti.
"Booster kita ini animonya belum setinggi seperti vaksin primer ya, vaksin dosis 1-2," ujar dia, Rabu kemarin.
Baca juga: Pemprov DKI Ungkap Alasan Rendahnya Vaksinasi Booster di Jakarta
Padahal, vaksinasi ini penting tak hanya untuk meningkatkan kekebalan individu, tapi juga kekebalan kelompok.
Berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta per 7 Maret 2022, vaksin Covid-19 dosis kedua sudah diterima oleh 10.441.462 orang, sebanyak 72 persen di antaranya ber-KTP DKI dan sisanya non-DKI.
Sedangkan capaian vaksinasi dosis pertama sudah berada di angka 12.414.916.
Sementara untuk dosis ketiga, baru ada 1.471.585 orang yang sudah divaksinasi booster, dengan rincian 82.763 tenaga kesehatan dan 1.388.832 warga biasa.
Baca juga: Jakarta Kembali PPKM Level 2, Anies Minta Vaksinasi Booster untuk Lansia Digenjot
Widya menduga, animo masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi booster masih terbilang rendah karena banyak warga yang memilih-milih merk vaksin.
Di sisi lain, sentra vaksinasi di DKI tak bisa melayani permintaan warga untuk menyediakan merk vaksin tertentu karena stok vaksin datang dari Kementerian Kesehatan.
Widya pun mengingatkan ke masyarakat, sebenarnya tak ada perbedaan signifikan antara merk vaksin booster satu dan lainnya.
"Jadi kita jangan membeda-bedakan jenis vaksin. Apapun jenis vaksin selama tidak ada kontraindikasi tentunya aman untuk diberikan," kata Widya.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Tidak Pilih-pilih Vaksin Booster
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.