Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Tak Ada Lagi Jaga Jarak di Kursi Penumpang KRL...

Kompas.com - 10/03/2022, 08:43 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pekerja yang berkantor di Kota Bogor, Jawa Barat, Muhammad Rizki (27) mengandalkan moda transportasi kereta rel listrik (KRL) commuter guna berangkat dari rumahnya di wilayah Tomang, Jakarta Barat.

Setiap harinya, selama pandemi, Rizki berangkat dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Bogor Kota.

Namun, pada Rabu (9/3/2022), ada pemandangan berbeda dalam KRL yang ia tumpangi menuju Bogor. Tidak ada lagi tanda jaga jarak antarpenumpang.

"Tanda-tanda jaga jarak di kursi juga sudah dicopot," ujar Rizki, Rabu malam.

Baca juga: Kapasitas Penumpang KRL Masih Dibatasi meski Tanda Jaga Jarak di Kursi Sudah Dicabut

Rizki tidak terlalu kaget melihat pemandangan baru di dalam KRL selama pandemi itu. Sebab, sebelum berangkat, ia sempat membaca berita yang menginformasikan bahwa duduk di dalam KRL tak lagi berjarak.

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, melalui keterangan resminya mengatakan, aturan itu menyesuaikan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor 25 Tahun 2022.

Maka per 9 Maret 2022, semua kursi di KRL bisa diduduki penumpang, tanpa berjarak. Petugas KAI Commuter juga telah mencabut semua marka jaga jarak yang sebelumnya tertempel di tempat duduk KRL.

"Fakta di lapangan memang benar, sudah tak ada jarak lagi antarpenumpang," kata Rizki.

Namun, sebut Rizki, tanda jaga jarak penumpang yang berdiri masih ada. KAI Commuter mengajak pengguna untuk lebih disiplin mengikuti marka berdiri itu.

Marka berdiri tetap berlaku sejalan dengan pembatasan kapasitas yang diatur dalam SE Kemenhub.

Namun, berdasarkan penuturan Rizki, masih banyak pengguna KRL yang berdempetan saat berdiri.

"Belum pada nurut. Bahkan sebelum ada aturan baru ini, para penumpang yang berdiri sudah berdempetan. Seolah tak peduli dengan tanda jaga jarak," kata Rizki.

Baca juga: Duduk di KRL Tak Lagi Berjarak, Penumpang Diminta Tetap Patuhi Marka Berdiri

Membiasakan kebiasaan lama

Rizki mengatakan, ada beberapa pengguna KRL yang masih belum tahu aturan baru itu pada hari pertama diberlakukan, Rabu kemarin.

"Beberapa penumpang tampak aneh saat melihat kursi baru diisi empat orang. Artinya masih ada jaga jarak," ucap Rizki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com