JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 371 miliar akan digunakan untuk pembebasan lahan proyek normalisasi.
Riza mengatakan, saat ini masih banyak lahan yang harus dibebaskan untuk proyek normalisasi.
"Ya itu sudah pembebasan lahan itu di Jakarta banyak sekali yang harus dibebaskan," kata Riza saat ditemui di Balai ota DKI Jakarta, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Komisi D Minta Pemprov DKI Segera Habiskan Pinjaman PEN Rp 371 Miliar yang Belum Terpakai
Riza menjelaskan, penggunaan dana PEN untuk normalisasi tertunda karena beberapa hal. Salah satunya prinsip kehati-hatian pembebasan lahan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
"Kami juga harus berhati-hati jangan sampai nanti di kemudian hari terjadi maslaah," kata dia.
Politikus Partai Gerindra ini menyebut, setiap periode kepemimpinan selalu meninggalkan gugatan hukum karena proyek pembebasan lahan.
Baik dalam proses pembayaran ganti rugi atau sengketa tanah karena status tanah yang bermasalah.
"Warga yang mungkin belum dibayar (atau) salah bayar dan sebagainya dari tahun tahun sebelumnya," tutur Riza.
Baca juga: Komisi D DPRD DKI Soroti Pinjaman PEN Dinas SDA yang Baru Terserap 66,74 Persen
"Jadi kita tidak mau sembarang beli asal programnya jalan kemudian ternyata nanti meninggalkan masalah," tambah Riza.
Adapun dana PEN untuk pelaksanaan pembebasan lahan dipinjam melalui program PEN senilai Rp 1,1 triliun.
Dari Rp 1,1 triliun yang dipinjam, realisasi pembebasan lahan baru tercapai sebesar 66,74 persen, atau Rp 764,5 miliar.
Selasa (1/3/2022) lalu, Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, sisa dana yang belum terealisasi akan digunakan untuk melanjutkan proses pembebasan lahan untuk program normalisasi yang belum tercapai.
Baca juga: Wagub DKI: Banding Putusan Kali Mampang untuk Kejelasan Fakta
"Ini menjadi konsen kita, pembebasan lahan, sesuai komitment kita, Pemprov DKI mendukung program peningkatan kapasitas sungai. Ke depan tetap akan kita prioritaskan untuk menyelesaikan area krisis di daerah 13 kali ini. Terutama lima kali besar yaitu Pesanggrahan, Angke, Sunter, Ciliwung dan Jati Kramat," ucap Yusmada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.