Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/03/2022, 10:29 WIB
Editor Ihsanuddin

“Kaki kanan terpaksa diamputasi,” bebernya.

Baca juga: Bantah Rekayasa Kasus Begal di Bekasi, Polisi: Tunggu Saja Putusan Pengadilan

Dunia Herry pun runtuh. Ia mengibaratkan dirinya adalah peribahasa ‘sudah jatuh masih tertimpa tangga’. Dirinya harus pulang ke pelukan keluarga dengan kondisi bagian tubuh yang tak utuh.

Awal pulang ke Indonesia, ia memiliki tabungan yang diperoleh dari asuransi saat bekerja.

Tabungan itu pun ia gunakan untuk membeli sebuah rumah dan membuka usaha restoran, agar dapurnya tetap ngebul meski dalam keterbatasan kondisi.

Namun setelah beberapa bulan berjalan, usaha restoran yang ia geluti tak berbuah manis. Untung tak didapat dan rugi tak bisa dihindari.

Akhirnya, ia pun menjual sejumlah asetnya, termasuk restoran yang menjadi sumber nafkah utama keluarganya.

“Semuanya dijual untuk menutupi kebutuhan hidup. Habis itu ngontrak pindah-pindah tapi masih di Kota Depok juga,” ujarnya.

Baca juga: Polisi Amankan Pria di Lokasi Kebakaran Gedung di Duri Kosambi dengan Barang Bukti Tabung Gas dan Alat Bor

Terseok-seok memenuhi kebutuhan rumah tangga, Herry kembali mendapat cobaan ketika anak keduanya, Revi Azriel Gunawan (21), didiagnosa mengidap penyakit kelenjar getah bening. Ia pun semakin kelimpungan, hingga tak jarang rasa putus asa hinggap di hatinya.

Ketika Revi menjalani pengobatan, anak bungsu Herry, Naura Rahmadhina (18), didiagnosa penyakit leukimia (kanker darah). Akibat penyakit yang dideritanya, Naura kerap lemas musabab kemampuan tubuhnya melawan virus terhambat.

“Jadi sekarang ibaratnya sudah tertimpa tangga tertimpa bangunan juga. Tapi saya menyikapinya Allah SWT masih kasih saya napas untuk bekerja dan dan mencari uang untuk biaya pengobatan anak saya, apa yang Allah SWT kasih semuanya saya syukuri,” tutur Herry.

Akhirnya, Herry pun mencoba membuat kaki palsu berbahan dari knalpot sepeda motor dan beberapa batang besi bekas dari sebuah toko rongsok. Bermodal kaki palsu hasil modifikasi, Herry memulai langkah hidupnya yang baru.

Ia melamar sejumlah pekerjaan hingga akhirnya diterima sebagai ojek daring sejak tahun 2017. Meskipun awalnya ia sempat diragukan karena keterbatasannya itu.

"Tadinya ditolak karena ngelihat saya disabilitas. Tapi saya berhasil yakinkan mereka dan bergabung jadi mitra ojek daring,” kata Herry.

Baca juga: Mogok di Jati Padang, Motor Pengemudi Ojol Tiba-tiba Terbakar Saat Coba Dihidupkan

Sebagai pemimpin rumah tangga, Herry pun kembali mencari nafkah dan mengitari Jabodetabek sebagai kurir ojek daring.

Namun demikian, penghasilan sebagai ojek daring ternyata belum bisa menutupi kebutuhan hidup dan biaya pengobatan kedua anaknya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

8 Tahun Misteri Kematian Akseyna, Mahasiwa UI Sayangkan Pihak Kampus yang Tutup Mulut

8 Tahun Misteri Kematian Akseyna, Mahasiwa UI Sayangkan Pihak Kampus yang Tutup Mulut

Megapolitan
Berkas Perkara Lengkap, Polisi Limpahkan Natalia Rusli dan Barang Bukti Penipuan ke Kejaksaan

Berkas Perkara Lengkap, Polisi Limpahkan Natalia Rusli dan Barang Bukti Penipuan ke Kejaksaan

Megapolitan
Toko Obat dan Kosmetik di Kota Tangerang Terjaring Razia Obat Keras

Toko Obat dan Kosmetik di Kota Tangerang Terjaring Razia Obat Keras

Megapolitan
Pesta Miras Bawa Senjata Tajam, Pria di Tanjung Pasir Ditangkap Polisi

Pesta Miras Bawa Senjata Tajam, Pria di Tanjung Pasir Ditangkap Polisi

Megapolitan
Berkaca pada Kasus WNA Terlibat Prostitusi 'Online', Dirjen Imigrasi Imbau Ketatkan Pengawasan

Berkaca pada Kasus WNA Terlibat Prostitusi "Online", Dirjen Imigrasi Imbau Ketatkan Pengawasan

Megapolitan
3 Petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta Dipecat gara-gara Jemput dan Kawal Bahar bin Smith, Aziz Yanuar: Berlebihan dan Zalim

3 Petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta Dipecat gara-gara Jemput dan Kawal Bahar bin Smith, Aziz Yanuar: Berlebihan dan Zalim

Megapolitan
Kronologi Mobil Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri Tabrak Motor Pelajar di Pasar Minggu

Kronologi Mobil Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri Tabrak Motor Pelajar di Pasar Minggu

Megapolitan
Diduga Bakal Balap Liar, 29 Remaja Beserta 22 Motor Diamankan Polisi

Diduga Bakal Balap Liar, 29 Remaja Beserta 22 Motor Diamankan Polisi

Megapolitan
8 Tahun Misteri Kematian Akseyna, Mahasiswa UI: Polisi dan Pihak Kampus Saling Lempar Tanggung Jawab

8 Tahun Misteri Kematian Akseyna, Mahasiswa UI: Polisi dan Pihak Kampus Saling Lempar Tanggung Jawab

Megapolitan
Jatuh ke Kali Ciliwung, Pekerja Bangunan Ditemukan Tewas Mengambang di Tanah Abang

Jatuh ke Kali Ciliwung, Pekerja Bangunan Ditemukan Tewas Mengambang di Tanah Abang

Megapolitan
Tarif WNA Uzbekistan dan Maroko yang Terlibat Prostitusi 'Online' Capai Rp 14 Juta

Tarif WNA Uzbekistan dan Maroko yang Terlibat Prostitusi "Online" Capai Rp 14 Juta

Megapolitan
Jemput dan Kawal Bahar bin Smith, 3 Petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta Dipecat

Jemput dan Kawal Bahar bin Smith, 3 Petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta Dipecat

Megapolitan
Ketika Kabid Dishub DKI Massdes Diperiksa Inspektorat, Buntut Istri dan Anak Pamer Tas Miliaran Rupiah

Ketika Kabid Dishub DKI Massdes Diperiksa Inspektorat, Buntut Istri dan Anak Pamer Tas Miliaran Rupiah

Megapolitan
Anak dan Istrinya Doyan Pamer Tas Mewah, Kabid Dishub DKI Massdes Arouffy Terancam Dapat Sanksi dan Pencopotan

Anak dan Istrinya Doyan Pamer Tas Mewah, Kabid Dishub DKI Massdes Arouffy Terancam Dapat Sanksi dan Pencopotan

Megapolitan
Dirjen Imigrasi: Waspada, Prostitusi Kini Bisa 'Online' dari Luar Negeri, lalu Dikirim ke Indonesia

Dirjen Imigrasi: Waspada, Prostitusi Kini Bisa "Online" dari Luar Negeri, lalu Dikirim ke Indonesia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke