Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bogor Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Festival HAM 2022

Kompas.com - 14/03/2022, 19:17 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kota Bogor, Jawa Barat, ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Festival Hak Asasi Manusia (HAM) 2022. Rencananya, acara tersebut akan digelar pada November 2022.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, dari hasil pertemuannya dengan Komnas HAM dan Kantor Staf Presiden (KSP), ada beberapa isu yang akan diangkat di dalam penyelenggaraan Festival HAM tersebut.

Secara keseluruhan, kata Bima, tema yang akan diangkat adalah keberagaman, harmoni, dan inklusi.

"Tiga kata kunci ini bisa diturunkan menjadi berbagai macam aktivitas, kegiatan,dan  diskusi sebagai rangkaian dari Festival HAM. Punch point-nya adalah kota inklusi, mimpi Kota Bogor berangkat menuju itu," ungkapnya, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Taman Kota dan Alun-alun Kota Bogor Mulai Dibuka, Jumlah Pengunjung Dibatasi 75 Persen

Lebih lanjut Bima menuturkan, penyelenggaraan Festival HAM di Kota Bogor harus memiliki nuansa berbeda. Ia juga ingin event tersebut dapat dilihat secara luas oleh masyarakat.

"Kota Bogor harus bisa menjadi showcase dari tema yang kita usung," kata Bima.

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor, Hasbullah menyebut, Kota Bogor dipilih sebagai tuan rumah karena dinilai mampu menyelesaikan persoalan HAM secara dialogis.

Satu di antaranya yaitu persoalan pembangunan GKI Yasmin, sehingga hal tersebut diharapkan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia.

“Hal itu juga yang nantinya akan menjadi bagian diskusi-diskusi Festival HAM,” tutur Hasbullah.

Baca juga: Hujan Es Melanda Tangsel, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menjelaskan, Festival HAM 2022 ingin mendorong inklusivitas dan penghormatan pada keberagaman. 

"Konsep dari Pak Wali Kota bagus, dan akan diperkuat dengan ide dan konsep dari Komnas HAM, Infid dan KSP.

"Festival HAM di Kota Bogor harus jadi milik masyarakat, bukan hanya aktivis atau pejabat saja. Jadi partisipasi masyarakat dalam berbagai bentuk harus diberi ruang yang cukup," pungkas Beka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com