Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri yang Digerebek Warga karena Diduga Terlibat Prostitusi Diminta Pindah dari Rumah Kos di Depok

Kompas.com - 15/03/2022, 09:56 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Jalan Abdul Wahab, Sawangan Lama, Depok, meminta pasangan suami istri (pasutri) yang telah dibebaskan polisi untuk tidak tinggal lagi di rumah kos di sana.

Warga meminta hal tersebut karena menduga pasutri itu terlibat prostitusi online.

"Sudah selesai (kasusnya). Warga juga hanya menginginkan mereka tidak tinggal di situ lagi," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, Senin (14/3/2022).

Pasutri yang sebelumnya digerebek lalu digiring warga ke Mapolres Depok itu telah dipulangkan ke orangtuanya.

Baca juga: Pasutri yang Digerek Warga Depok karena Diduga Terlibat Prostitusi Online Dibebaskan Polisi

Mereka disebut telah membuat surat pernyataan untuk tak tinggal lagi di rumah kos itu.

"Jadi orangtuanya kami panggil untuk menjemput. Dibuatkan surat pernyataan antara (pasutri tersebut dengan) warga," tutur Yogen.

Selain itu, Yogen mengatakan, pasutri yang digerebek warga karena diduga menjajakan diri melalui aplikasi MiChat itu lolos dari hukuman.

Sebab, polisi tak menemukan cukup bukti untuk menjerat pasutri tersebut.

"Enggak ada transaksi uang dan enggak ada perbuatan prostitusi," kata Yogen.

Baca juga: Tak Temukan Bukti Transaksi Prostitusi, Alasan Polisi Bebaskan Pasutri yang Digerebek Warga Depok

Sebelumnya diberitakan, rumah kos di Jalan Abdul Wahab, Sawangan Lama, digerebek warga pada Sabtu (12/3/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.

Warga menduga, rumah kos tersebut dijadikan tempat prostitusi dengan memanfaatkan aplikasi MiChat.

Ketua RT setempat, Pepen, mengatakan, pengerebekan bermula dari kecurigaan warga terhadap pasutri yang sering membawa orang tak dikenal.

Kemudian, dua warga setempat mencari bukti dengan menyewa jasa prostitusi melalui aplikasi MiChat.

"Warga menjebak dia untuk sewa, sudah sepakat Rp 300.000 sama cowok (dua warga) itu, sudah nego," kata Pepen, Senin.

Baca juga: Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Kos-kosan di Sawangan Depok Digerebek Warga

Setelah sepakat, dua warga beserta RT dan tokoh masyarakat mendatangi rumah kos untuk menggerebek. Namun, hal itu telah diketahui terlebih dahulu oleh pasutri tersebut.

"Kami berenam ke atas (lantai rumah kos), tapi mereka sudah pada ngumpet karena dia tahu dari suaminya," kata Pepen.

"Karena kami naik duluan baru suaminya menyusul," sambung dia.

Namun, warga berhasil mengetahui lokasi persembunyian mereka. Warga juga menemukan alat kontrasepsi di kamar kos.

Baca juga: Angkot Tabrak Pagar Rumah Warga di Depok, Sopir Diduga Mabuk

"Akhirnya mereka ketahuan. Mereka ngumpet di belakang, terdengar suara botol pecah, sudah kabur ke belakang," kata Pepen.

"Diperiksa ada dua kotak alat kontrasepsi di kamarnya," tutur dia.

Setelah itu, warga membawa mereka ke Polsek Bojongsari untuk ditindaklanjuti. "Dan dibawa lagi ke Polres Metro Depok," ucap Pepen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com