JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah dari Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, diharapkan menjadi pengingat bahwa pembangunan oleh pemerintah jangan sampai memarginalkan masyarakat.
Harapan ini disampaikan Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kampung Akuarium Topas Juanda, setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa sampel tanah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Semoga pembangunan di sana tidak memarginalkan warga dan tidak menggusur yang ada di sana," kata Topas, Selasa (15/3/2022).
Baca juga: Cerita Warga Kampung Akuarium yang Tanahnya Dibawa Anies ke IKN
"Semoga pembangunan d sana tidak meresahkan masyarakat di Kalimantan dan ibu kota baru," tutur dia.
Meski tak memahami makna pastinya, tetapi menurut Topas, hal ini terkait dengan peristiwa yang pernah dialami warga Kampung Akuarium.
Kampung Akuarium yang dibangun kembali oleh Anies ialah kampung yang dahulu digusur oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 11 April 2016.
Penggusuran dilakukan karena Ahok ingin membangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan. Pembangunan sheetpile bertujuan untuk mencegah banjir rob ke daratan.
Selain itu, Ahok berencana merestorasi benteng peninggalan zaman Belanda yang ditemukan tenggelam di dekat permukiman warga Kampung Akuarium. Benteng tersebut ditemukan dalam proses pengurukan seusai penertiban.
Warga Kampung Akuarium pun sempat meminta pembangunan kampung susun di daerah tersebut. Namun, menurut Ahok, lahan itu merupakan milik badan usaha DKI Jakarta, yaitu Perumda Pasar Jaya.
Setelah penggusuran, di lokasi tersebut juga dibangun kampung susun sebagai tempat tinggal warga. "Mungkin maknanya penting (pengambilan tanah dari Kampung Akuarium) yaitu dari tergusur dan dibangunkan kembali," kata Topas.
Baca juga: Ini Kisah Kampung Akuarium yang Tanahnya Dibawa Anies ke IKN
Topas menuturkan, tanah yang dibawa ke IKN diambil dari satu titik. Tanah tersebut diambil oleh ibu-ibu warga Kampung Akuarium dan dimasukkan ke tempat yang dibawa petugas protokoler Gubernur.
"Jadi kemarin itu protokolnya membawa tempat, sekitar dua tempat dan diambil oleh ibu-ibu, tepatnya dicangkul untuk dibawa Pak Anies siangnya," ujar Topas.
Topas mengatakan, warga Kampung Akuarium sangat senang wilayahnya bisa menjadi perwakilan DKI Jakarta.
Dia pun berharap agar tanah Kampung Akuarium yang dibawa ke IKN menjadi pengingat agar pemerintah memperhatikan masyarakat dalam melakukan pembangunan proyek tersebut.
"Cukup senang, gembira banget. Setidaknya ada pesan moral yang disampaikan di IKN bagaimana agar pemerintah tidak semena-mena di sana untuk masyarakat kecil," kata dia.