Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak 6 Tahun di Jakarta Selatan Belum Terungkap

Kompas.com - 16/03/2022, 10:51 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual yang dialami anak perempuan berinisial ZF (6) di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, hingga kini belum terungkap.

Kasus ini dilaporkan oleh MBR, ayah ZF, ke Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Selatan pada 24 Januari 2022. Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/183/I/2022/RJS.

Korban diduga diperkosa oleh tukang siomay berinisial K alias Tebet yang biasa berkeliling di sekitar tempat tinggal ZF. Namun, polisi belum dapat menangkap K yang diduga telah kabur ke luar Jakarta.

Ibu korban, M, mengungkapkan kekesalannya karena belum ada titik terang atas kasus yang dialami anaknya itu. 

Baca juga: Pemerkosa Anak di Jagakarsa Belum Ditangkap, Polisi Sebut Terduga Pelaku Kabur ke Luar Jakarta

"Ya Allah, pelaku belum ditangkap juga. Tidak tahu (sebenarnya) dicari atau tidak. Kami rakyat kecil yang tidak punya uang. Kayaknya keadilan di Indonesia hanya untuk yang punya uang," ujar M, Senin (14/3/2022).

Sejak kasus dilaporkan, M mengaku telah dimintai keterangan oleh penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan (PPA) Polres Jaksel.

Dia juga pernah mempertanyakan perkembangan kasus tersebut, tetapi jawaban yang didapat hanya sebatas polisi sedang mencari pelakunya.

"Saya sudah BAP (diperiksa) dua kali, sampai detik ini tidak ada kabar apa-apa, tapi kalau (kasusnya) viral kami dihubungin terus-terusan," kata M.

Jadi sorotan LPAI

Kasus kekerasan seksual tersebut juga mendapat sorotan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

Ketua LPAI Seto Mulyadi menyayangkan pelaku belum berhasil ditangkap dan masih berkeliaran.

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu menyinggung soal tagline Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Ini kan artinya Presisi yang diandalkan Bapak Kapolri, apalagi ini menyangkut soal perlindungan anak, sangat sayang sekali," kata Seto, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Kak Seto Akan Sambangi Anak 6 Tahun Korban Pemerkosaan di Jagakarsa

Menurut Seto, selama ini LPAI telah bekerja sama dengan Mabes Polri, khususnya dalam penanganan kasus kekerasan anak.

Ia mengaku khawatir masyarakat akan memberikan penilaian negatif kepada Polri jika belum berhasil menangkap pelaku.

"Pernah dulu juga ada (tagar) percuma lapor polisi dan sebagainya. Jangan sampai itu (Presisi) dikotori dengan tidak kecermatan, kecepatan, dari para petugas di bawah," kata Kak Seto.

Dalam waktu dekat, Seto mengaku akan mendatangi Polres Jakarta Selatan untuk mempertanyakan perkembangan penyelidikan kasus pemerkosaan terhadap ZF.

"Kami akan bantu dan coba cek juga ke Polres Jakarta Selatan. Saya akan coba koordinasi seberapa jauh kesulitan untuk menangkap pelaku," ujar Kak Seto.

Selain itu, Seto juga akan menyambangi tempat tinggal ZF untuk melihat kondisi psikologi pasca-peristiwa kekerasan seksual.

"Saya akan ke (rumah) korban dulu, untuk memastikan seberapa jauh kondisinya sekarang," ujar Seto.

Baca juga: Tukang Siomay Pemerkosa Anak di Jaksel Belum Ditangkap, Kak Seto Singgung Tagline Presisi Kapolri

Seto mengatakan, penanganan korban harus diutamakan guna memulihkan psikologi atas perbuatan pelaku. Namun, dia belum dapat memastikan mengenai waktu kedatangannya di rumah korban.

"Seperti kemarin saya lihat ada kasus di Jakarta Utara, Tangsel dan Tangerang itu kondisi sudah mulai gembira. Itu penanganan selain keluarga ada penanganan profesional," kata Seto.

Pelaku kabur dan berpindah-pindah

Kepala Satuan Reserse Krimininal Polres Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, pelaku telah melarikan diri ke luar Jakarta.

"Ya betul, (pelaku sudah melarikan diri) ke luar Jakarta. Pelaku sudah (masuk) DPO (daftar pencarian orang)," ujar Ridwan saat dikonfirmasi, Selasa (15/3/2022).

Kesulitan lain yang dialami penyidik yakni K kerap berpindah tempat. "Iya betul, sering berpindah-pindah tempat," ucap Ridwan.

Baca juga: Kak Seto Akan Datangi Mapolres Jaksel, Pertanyakan soal Tukang Siomay Pemerkosa Anak Belum Ditangkap

Adapun kekerasan seksual terhadap ZF terkuak setelah dia melapor kepada ayahnya. ZF menghubungi ayahnya melalui telepon dan mengadukan perbuatan K.

"Via telepon (mengadunya) karena saya kan kerja. Itu Jumat pekan lalu. Awalnya cerita sama tetangga. Karena cerita sama saya takut, takutnya saya berantem sama si tersangka ini," ujar MBR, 29 Januari 2022.

MBR mengatakan, ZF bercerita bahwa dia telah dicabuli oleh K alias Tebet. Akibatnya, ZF mengeluh sakit pada bagian kemaluan saat buang air kecil.

"Saya pancing-pancing terus akhirnya dia cerita sampai terjadi persetubuhan. Kalau waktu kejadian persisnya kapan saya tidak tahu, cuma diceritakan kemarin," kata MBR.

Lantas, MBR membawa ZF ke rumah sakit untuk melakukan visum. Menurut keterangan dokter, terdapat lecet pada bagian kemaluan ZF.

"Kemarin pas divisum belum ada hasilnya si dokter tersebut bilang ada lecet," kata MBR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com