Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Kematian Tahanan Narkoba, Komnas HAM Bakal Minta Rekaman CCTV Rutan Polres Jaksel

Kompas.com - 16/03/2022, 12:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan meminta rekaman CCTV yang berada di Rutan Polres Jakarta Selatan untuk menyelidiki kematian tahanan narkoba, Fredy Nicolaus Siagian.

Diketahui, Fredy meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada 13 Januari 2022, malam. Korban tewas dengan ditemukan sejumlah luka di sekujur tubuh.

"Kami akan meminta secara resmi (rekaman) CCTV yang di dalam rutan," ujar Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Wahyu Pratama Tamba saat dikonfirmasi, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Selidiki Soal Kematian Tahanan, Komnas HAM Sebut Rutan Polres Jaksel Kelebihan Kapasitas

Tama mengatakan, pada pemantauan Rutan Polres Jakarta Selatan yang dilakukan Komnas HAM pada Selasa, terdapat kamera serta ruang pengendali CCTV.

Permintaan rekaman CCTV dibutuhkan untuk melengkapi apabila ada kekurangan dari keterangan penyidik.

"Mereka (penyidik) bilang semua peristiwa atau semua yang dilakukan oleh kepolisian direkam oleh CCTV. Nah tentunya kami akan melihat nanti kalau keterangan ini masih banyak yang kurang tentu kami akan meminta," kata Tama.

Dugaan penganiayaan

Fredy dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (13/1/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

Fredy sebelumnya ditangkap Polres Jakarta Selatan terkait kepemilikan ganja di Bali pada Desember 2021.

Rekan Fredy, B, menceritakan bahwa Fredy mengeluh sakit di sekujur tubuhnya sebelum meninggal.

B mengetahui hal itu setelah menjenguk Fredy di rumah sakit pada Kamis sore, sebelum Ferdy meninggal.

"Ini pengakuan F ya. Aku juga melihat itu luka di kaki kulitnya pecah, jadi menimbulkan bercak darah banyak, kemudian bagian paha," kata B saat dikonfirmasi, pada 14 Januari 2022.

Baca juga: Tahanan Narkoba Tewas dengan Luka di Sekujur Tubuh, Komnas HAM Datangi Polres Jaksel

B menduga Fredy dianiaya. Sebab, saat B menjenguknya, Fredy mengaku kerap dipukuli di dalam penjara. Namun, B tidak menyebutkan pelaku yang memukul Fredy.

"Jam 4 sore (sebelum meninggal), dia masih sempat ketemu aku. Di situ dia ngadu dia dipukuli. Jadi hampir setiap hari dia dipukuli," ujar dia.

B menjelaskan, Fredy mulanya mendapat penanganan medis di RS Kramatjati pada 10 Januari 2022 karena keluhan sakit di sekujur tubuhnya.

Selama beberapa waktu dirawat, kondisi Ferdy membaik dan dikembalikan ke dalam rutan Polres Jakarta Selatan.

"Di Rumah Sakit Polri, dia dikasih obat-obatan sama vitamin dan infus sebentar, habis itu dipulangkan lagi (ke tahanan)," kata B.

Baca juga: Tahanan Narkoba Polres Jaksel Tewas, Keluarga Bakal Lapor ke Propam Polri

Tak lama setelah kembali ke rutan, Fredy kembali mengeluhkan sakit di luka lebam di sekujur tubuhnya hingga ia harus kembali mendapatkan perawatan pada 12 Januari 2022.

"Tanggal 12 Januari, dia masuk rumah sakit lagi. Drop lagi. Tadinya mendingan, sudah bisa ngobrol. Kondisi sudah seperti lumpuh, tidak bisa jalan, kami ke sana (RS Polri), kemarin malam sampai dia (meninggal) jam 8 malam," kata B.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com